Simalungun (Antaranews Sumut) - Jamuda (17) seorang penumpang selamat pada peristiwa tenggelamnya kapal kayu KM Sinar Bangun, di perairan Danau Toba, Tigaras, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, berminat masuk menjadi prajurit TNI-AD
"Sekaligus, ingin mengabdikan dirinya bagi bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)," kata Jamuda, ketika ditemui di posko utama Pelabuhan Tigaras, Kabupaten Simalungun, Kamis.
Bercita-cita masuk TNI-AD, menurut Jamuda, sudah sejak masih kecil, dan duduk dibangku Sekolah Dasar (SD).
"Saat ini, saya sudah duduk dibangku Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) di Simalungun, dan sebentar lagi akan menamatkan sekolah tersebut," ujarnya.
Jamuda menjelaskan, bahwa dari keluarganya juga ada yang menjadi TNI, dan bertugas di daerah Kalimantan.
"Abang saya, juga ada prajurit TNI, saya mengikuti jejaknya," ucapnya.
Jamuda (17) adalah warga Nagori (Desa) Sibunga-bunga, Kecamatan Jorlang Hataran, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara.
"Kami berenam pergi berlibur ke Samosir, dan saya sendiri yang selamat," katanya dengan wajah sedih dan mengenang kejadian itu.
Jamuda dan lima rekannya berada di posisi teratas KM Sinar Bangun yang terdiri dari tiga tingkat, beserta ratusan penumpang lainnya mengarungi perairan Danau Toba dari Pelabuhan Simanindo, Kabupaten Samosir, menuju Pelabuhan Tiga Ras, Kabupaten Simalungun, dengan kondisi cuaca hujan dan angin kencang.
Sewaktu kapal mulai oleng dan sebelum terbalik, Jamuda melompat dari kapal dan berenang menjauhi titik tenggelamnya kapal tersebut.
"Kira-kira 10 menit, aku lihat kapal feri, aku berenang mengejar dan ditolong naik," kata Jamuda.
Kapal kayu KM Sinar Bangun mengangkut ratusan penumpang, diperkirakan tenggelam sekitar satu mil dari dermaga Pelabuhan Tigaras, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, Senin (18/6) sekitar pukul 17.30 WIB.
KM Sinar Bangun mengalami musibah akibat pengaruh cuaca buruk berupa angin kencang dan ombak cukup besar.
Hingga kini, tercatat 19 orang penumpang KM Sinar Bangun ditemukan selamat dan tiga orang meninggal dunia, yakni Tri Suci Wulandari, Aceh Tamiang, Fahrianti (47) warga Jalan Bendahara Kelurahan Pujidadi Kecamatan Binjai Selatan Kota Binjai, dan Indah Yunita Saragih (22) warga P.Sidamanik.