“ Bukan Asahan saja, tapi kita minta seluruh daerah bisa meminta program lainya selain PKH. Karena di Kemnetrian Sosial masih banyak program,” kata Marsali, Sekeretaris Unit Nasional Korpri Kemensos RI saat menghadiri launching penyaluran bantuan sosial non tunai program keluarga harapan (PKH) tahun 2018 di Dinas Sosial Asahan.
Marsali menjelasakan bila Organisasi Perangkat Daerah(OPD) setiap Kabupaten/Kota bisa memanfaatkan dan menyalurkan sejumlah program di kemensos, maka diprediksi angka kemiskinan di Indonesia akan berkurang.
“ Beberapa tahun lalu angka kemiskinan sekitar 28 juta, namun setelah bergulirnya program Kemensos diantaranya PKH, kini berkurang sekitar 26 juta,” ucap Marsali.
Untuk Asahan, Marsali menyebutkan total dana bantuan sosial yang dialokasikan sekitar Rp 96 miliar lebih. Yang terdiri dari PKH Rp 42 miliar lebih, Lansia Rp 420 juta lebih, penyadang satbilitas Rp 358 juta lebih, Rastra Rp 8 miliar lebih, pangan non tunai Rp 44 miliar lebih.
Sementara itu Wakil Bupati Asahan, H Surya Bsc menjelasakan tujuan program PKH untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan bagi anak dari keluarga penerima manfaat. Apalagi pendidikan dan kesehatan merupakan kebutuhan dasar manusia yang wajib dipenuhi. “ Program ini sejalan dengan visi dan misi pemkab Asahan,” ungkap Surya.
Dilounchingnya program PKH di Asahan merupakan wujud kepedulian pemerintah kepada masayarakat dalam gerakan pengentasan kemiskinan secara terpadu.
“ Manfaatkan bantuan ini dengan baik. Sehinga diharapkan bantuan dapat meningkatkan kulitas pendidikan dan kesehatan, “ ucap Surya sembari meminta Camat, pendamping PKH, Dinas sosial, pendidikan dan kesehatan bisa mensukseskan program tersebut.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Asahan, Supriyanto mengatakan bila ada program lianya, pihaknya siap menjemput dan menindaklanjutinya. “ Kita siap,” tegas Supriyanto.