Bertindak sebagai imam pada sholat Gerhana Bulan yang dilaksanakan usai sholat Isya itu HM Ifdarsyam Ritonga Lc MHI. Pada rakaat pertama usai membaca surat Al Fatihah, hafiz jebolan Pesantren Modern Daar Al Ulum Kisaran itu membacakan sebagian surat Al Baqarah dan rakaat kedua membaca sebagian surat Ali Imran.
Baca juga :Ayo Solat Gerhana
Sebelum pelaksanaan sholat, pria yang menyelesaikan S-2 di Universitas Islam Negeri Medan itu mengingatkan tentang tatacara sholat gerhana, terutama bagi kalanagan generasi muda yang mungkin belum pernah melaksanakannya.
Karena, jelasnya pelaksanaan sholat gerhana sedikit berbeda dengan sholat fardu atau sunat biasanya. Pada sholat gerhana yang dua rakaat itu, pada setiap rakaat dilaksanakan dua kali membaca fatihah dan ayat, dua kali ruku' dan i'tidal.
Usai sholat, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Labura Drs H Aminurrasyid Aruan memberikan tausiah di hadapan jamaah. Pada intinya ia mengajak umat Islam bersyukur karena berkesempatan menyaksikan kekuasaan Allah SWT yang terjadi dalam kurun waktu 152 tahun.
Diharapkan bukti kekuasaan Allah itu dapat meningkatkan iman dan ketakwaan sekaligus bertaubat atas kesalahan maupun dosa yang pernah dibuat."Mudah-mudahan dengan peristiwa Gerhana Bulan ini dapat menambah iman kepada Allah SWT," katanya.
Mengutip salah satu hadits Rasulullah SAW, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Labura itu menjelaskan, umat Islam dianjurkan memperbanyak doa, takbir dan sedekah pada malam terjadinya gerhana bulan tersebut.
Aminurrasyid juga mengatakan, banyaknya jamaah sholat yang dilaksanakan malam itu menunjukkan semakin meningkatnya keimanan di tengah masyarakat. Jika di masa lalu, pada gerhana bulan ada yang memukul gendang atau lainnya, saat ini sudah mengubahnya dengan sholat dan zikir di mesjid.
Terlihat diantara jamaah yang hadir Asisten Administrasi Umum Setdakab Drs Abd Haris Rangkuti MSi, Kaban Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Drs H Faizal Irwan Dalimunthe, Kakan Kemenag Labura Drs H Saparuddin MA dan Camat Kualuhhulu Jhon Fery SSTP.