Pandan, 25/8 (Antarasumut)- Gunan mendukung keberadaan pelabuhan Sibolga yang saat ini dalam proses pengerjaan, ruas jalan batu lubang dan pelebaran jalan dari Sibolga-Tarutung harus dilakukan. Jika tidak, akan berdampak kepada Pelabuhan Sibolga. Demikian dikatakan Kadis Bina Marga dan Bina Konstruksi Provsu, Abdul Haris Lubis ketika dikonfirmasi ANTARA kemarin di Pandan.
Menurutnya, pihak Bina Marga Sumatera Utara siap sharing dengan pemerintah pusat guna mengerjakan pelabaran jalan tersebut.
“Status jalan Sibolga-Tarutung itu adalah Nasional. Artinya program perencanaan ada di pemerintah pusat. Dan beberapa tahun lalu sudah ada kesepakatan untuk pelebaran jalan Sibolga-Tarutung termasuk Batu Lubang.
Dan kami dari Bina Marga Sumut siap membantu pemerintah pusat terkait pelebaran termasuk masalah pembayaran ganti rugi lahan,â€katanya.
Diakuinya, sempitnya ruas jalan ditambah lagi tikungan yang cukup banyak dari Tarutung ke Sibolga, sangat menyulitkan truk-truk melintas. Sementara saat ini sedang dikerjakan pelebaran Pelabuhan Sibolga.
“Artinya dengan pelebaran Pelabuhan Sibolga maka akses pengangkutan akan semakin banyak. Kalau kondisi jalannya masih sempit dan banyak tikungan, maka akan sulit mengangkut hasil komuditinya ke Pelabuhan Sibolga. Demikian juga keberadaan Batu lubang, ini menjadi kunci utama.
Walaupun jalan sudah diperlebar, tetapi keberadaan batu Lubang masih seperti sekarang ini makan akan sulit. Untuk mencari solusi akan situasi ini kami siap sharing dengan pemerintah pusat,â€katanya.
Sebelumnya pihak Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) sudah merencanakan pembangunan jembatan gantung kabel baja pengganti jalur Batu Lubang di Jalinsum Sibolga-Tarutung Km 7-8, tepatnya di Desa Simaninggir, Kecamatan Sitahuis, Kabupaten Tapanuli Tengah.
Sebelumnya pihak Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) sudah merencanakan pembangunan jembatan gantung kabel baja pengganti jalur Batu Lubang di Jalinsum Sibolga-Tarutung Km 7-8, tepatnya di Desa Simaninggir, Kecamatan Sitahuis, Kabupaten Tapanuli Tengah.
Hanya saja menurut Kepala BBPJN II Medan, Paul Ames Halomoan Siahaan proyek itu batal dikerjakan, karena desain dengan model kabel-kabel gantung di medan bebatuan seperi Batu Lubang sangat rawan dan membahayakan.
“Belum tahu bagaimana tindak lanjutnya apakah direvisi dulu atau memang batal sama sekali,†ujar Paul.
Proyek jembatan kabel ini dirancang sebagai pengganti jalan terowongan kecil (small tunnel) Batu Lubang.
Proyek jembatan kabel ini dirancang sebagai pengganti jalan terowongan kecil (small tunnel) Batu Lubang.