Tapanuli Tengah, 4/9 (Antara) - Terowongan "Batu Lubang" di Kecamatan Sitahuis, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, dinilai cukup potensial dijadikan sebagai objek wisata sejarah, karena proses pengerjaan goa menuju gerbang kota Sibolga itu menyimpan banyak catatan kejadian yang sangat menarik.
"Gua batu yang dikerjakan sekitar tahun 1930 oleh pekerja paksa (rodi) pribumi, pada masa penjajahan Belanda itu. merupakan peninggalan sejarah berharga yang perlu dilestarikan," kata Kabag Humas Pemkab Tapanuli Tengah, Iwan Sinaga di Pandan, Rabu.
Dikatakannya, keindahan alam di kawasan batu lubang yang di atasnya dialiri air terjun itu, cukup tepat dijadikan sebagai sebuah situs sejarah, sekaligus dapat dimanfaatkan untuk objek wisata mendukung potensi pariwisata di daerah tersebut.
Menurut dia, dulu proses pengerjaan dua lubang masing-masing berkisar sepanjang 20 dan 10 meter menuju gerbang kota Sibolga itu menyimpan berbagai catatan kejadian unik, sehingga diperkirakan mampu menarik minat pengunjung lokal maupun turis mancanegara.
Diakuinya, di lokasi gua batu yang hanya berjarak sekitar tujuh kilometer dari Sibolga menuju Tarutung itu sering mengalami kemacetan, karena arus lalu lintas di jalur yang relatif sempit, sehingga perlu mendapatkan penataan serta pembenahan lebih serius dari pihak Pemerintah.
Secara geografis, Kabupaten yang terletak di pesisir pantai barat pulau Sumatera itu, memiliki perbukitan bergelombang dan sebagian wilayahnya berbatasan laut, sehingga keindahan panorama alamnya sangat berpotensi mengangkat citra daerah yang dijuluki "negeri wisata sejuta pesona".
Untuk mendukung potensi pengembangan pariwisata, lanjutnya, pemerintah pusat akan segera merealisasikan pembangunan proyek jalan layang batu lubang di Desa Bonandolok, Kecamatan Sitahuis tersebut.
"Pembangunan infrastruktur jalan layang di kawasan Batu Lubang diperkirakan bisa terealisasi pada APBN 2014,"ujar Iwan.
Ditambahkannya, pemerintah pusat telah menyiapkan dana sekitar Rp29 miliar, untuk memperbaiki kerusakan jalinsum di wilayah Kabupaten Tapanuli Tengah dan Kabupaten Tapanuli Utara, Provinsi Sumatera Utara.
Iwan menyebutkan, dirinya sangat optimis pemerintah pusat segera merealisasikan pembangunan proyek jalan layang dimaksud, karena cukup efektif mempersingkat jarak tempuh jalur transportasi di ruas jalan lintas Sumatera (Jalinsum|) yang menghubungkan kota Sibolga-Tarutung.
Selain itu, menurut dia, jalan layang akan memperlancar roda perekonomian di wilayah Sibolga dan Tapanuli Tengah, karena selama ini setiap kendaraan yang melintas di jalur tersebut, harus melintasi terowongan sempit dan rentan menimbulkan kemacetan lalu lintas.
"Satu-satunya cara untuk mengatasi permasalahan lalu lintas di Batu lubang, hanya dengan membangun jalan layang, sebab kontur tanah di lokasi itu tak mungkin diperlebar dan tidak dapat diatasi lagi dengan cara konvensional,"kata Iwan. (IN)
"Batu Lubang" Potensial Jadi Objek Wisata Sejarah
Kamis, 5 September 2013 0:45 WIB 2476