Simalungun, 10/3 (Antarasumut) - Bupati Simalungun, JR Saragih meletakkan batu pertama pembangunan gedung Islamic Centre berbiaya Rp10 miliar di halaman Masjid Agung Al Munawwarah Perdagangan, Kecamatan Bandar, Jumat.
Peletakan batu pertama juga dilakukan Wakil Bupati, Amran Sinaga, perwakilan Danrindam I/BB, Korem 022/PT, Denpom I/1 Pematangsiantar, Kodim 0207 Simalungun, Polres Simalungun, anggota DPRD, Sekretaris daerah, Kakankemenag Simalungun, Ketua Pengadilan Agama, dan para tokoh agama Islam.
"Islamic Centre harus selesai pada tahun ini (2017) agar segera dapat dimanfaatkan bagi masyarakat, khususnya umat Islam di daerah ini dan menjadi bukti kerukunan umat beragama," kata Bupati.
Bupati mengatakan, Islamic Centre merupakan impian untuk mewujudkan Kabupaten Simalungun dikenal sampai ke luar negeri, apalagi Kabupaten SImalungun merupakan miniatur Indonesia.
Di Kabupaten Simalungun terdapat sekitar 50 persen lebih umat Islam, dan melalui Islamic Centre itu diharapkan dapat membangun silahturrahmi, sehingga pembangunan akan semakin baik.
Wakil Bupati berpendapat, bila pembangunan Islamic Centre terwujud, ini dapat menjadi kebanggaan bagi umat Islam di Kabupaten Simalungun, sekaligus menjadi kebesaran umat beragama.
Pembangunan Islamic Centre itu mendapat respon positif dari tokoh-tokoh dan ulama Islam di Sumatera Utara, seperti para ustadz, MUI, NU bahkan kementerian agama.
Ketua Panitia Pembangunan Islamic Centre, Tuan Guru Syekh AS Rajaguguk MA menyampaikan rasa bangga kepada Bupati Simalungun, JR Saragih yang telah memiliki kepedulian terhadap umat Islam di Kabupaten Simalungun.
Syekh AS Rajaguguk menyampaikan, Islamic Centre nantinya terdapat sarana pembelajaran Al-Quran, manasik haji, pelatihan keIslaman, pemberdayaan intensif muslim.
Namun yang terpenting sebagai simbol kedamaian, kerukunan, keharmonisan, kebinekaan, karena menjadi perekat keagamaan dan kebanggaan umat beragama di Kabupaten Simalungun khususnya, dan di Sumatera Utara umumnya.
"Kehadiran Islamic Centre ini diharapkan dapat menjadi tujuan wisata religi, yang sudah tentu mendatangkan kesejahteraan bagi masyarakat," kata Syekh AS Rajagukguk.
Islamic Centre didirikan di atas lahan seluas dua hektare dilengkapi fasilitas gedung serba guna, sekolah, kantor dan perpustakaan, selasar hingga parkir.