Medan, 28/11 (Antarasumut) - Badan Pelaksana Geopark Kaldera Toba diminta mematangkan persiapan sebelum mengajukan kembali keajaiban alam di kawasan Danau Toba, di antaranya Kabupaten Samosir itu menjadi anggota Global Geopark Network.
Hal itu disampaikan Ketua Dewan Pakar RE Faoundation, RE Nainggolan saat pada rapat kelompok pakar Geopark Kaldera Toba, Senin, di Medan.
"Kita sarankan memastikan persiapan maksimal, sehingga tidak kembali mengalami kegagalan untuk kedua kalinya," kata RE Nainggolan.
RE Nainggolan mengaku belum melihat perubahan yang signifikan Geopark kaldera Toba dari kondisi sebelumnya saat diajukan tahun 2015.
RE Nainggolan bersama Prof Dr Zulkifli Nasution, Rosdiana Simarmata, Yusran Syafri, dan Sahat Simatupang perlu menyampaikan kondisi tersebut menyusul adanya sinyalemen Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata menginginkan pengajuan kembali dokumen ke UNESCO.
Mereka juga mendesak BP GKT untuk mendorong pemerintah daerah melakukan perbaikan dan pembenahan di berbagai sektor yang berkaitan dengan "supervulcano" geopark.
UNESCO kata Zulkifli, memberikan tenggang waktu selama dua tahun, sehingga masih ada waktu satu tahun untuk membenahi kekurangan di lapangan.
"Lebih baik matangkan persiapan. Bila perlu, 120 persen, karena standar kematangan kita dengan UNESCO mungkin berbeda," kata Zulkifli.
Pertemuan juga menekankan perlunya BP GKT memberikan informasi perkembangan tentang kegiatan yang sudah dilakukan, dan seberapa jauh poin-poin perbaikan yang diminta oleh tim UNESCO, yang telah bisa dipenuhi.