Kontrol terhadap segala apa yang dilakukan dalam proses pembangunan baik dari sisi keterseediaan dan outpun yang dihasilkan sangatlah penting dilakukan. Salah satu faktor yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pembangunan ekonomi adalah ketersediaan sumber daya manusia yang memiliki kemampuan yang andal dan berpendidikan, dimana kontrol itu dapat dilihat melalui Indeks Pembangunan Manusia.
Hal itu disampaikan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Langkat Sujarno di Stabat, Jumat.
Sujarno menjelaskan pembangunan manusia ditujukan untuk meningkatkan partisipasi rakyat dalam semua proses dan kegiatan pembangunan. Dimana keberhasilan pembangunan dewasa ini seringkali dilihgat dari pencapaian kualitas sumber daya manusia.
Untuk mencapai tujuan tersebut, pemerintah daerah kabupaten Langkat melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kualiats SDM di wilayahnya baik dari aspek fisik (kesehatan) aspek intelektualitas (pendidikan), aspek kesejahtaraan ekonomi (berdaya beli), serta aspek moralitas (iman dan ketaqwaan), katanya.
Keberhasilan pembangunan tidak semata-mata hanya diukur dari keberhasilan dalam pencapaian indikator ekonomi, namun juga sangat ditentukan ukuran keberhasilan dalam mengangkat harkat dan martabat rakyat ketempat yang lebih tinggi, katanya.
Menurutnya IPM merupakan indikator komposit tunggal yang mengukur tiga dimensi pokok pembangunan manusia. Indeks ini dinilai mampu mencerminkian stautus kemampuan dasar penduduk. Dimana ketiga kemampuan nitu adalah umur panjang dan sehat, berpengetahuan dan berketerampilan serta akses terhadap sumber daya yang dibutuhkan untuk mencapai standart hidup layak.
Untuk itulah pengukuran IPM dikelompokkan kedalam empat kriteria pertama tinggi, menengah atas, menengah bawah dan rendah. Jika status pembangunan manusia berada pada kriteria rendah, dapat diartikan bahwa kinerja pembangunan manusia di daerah tersebut masih memerlukan perhatian khusus, ungkapnya.
Keberhasilan pembangunan tidak hanya diukurdari besarnya tingkat pertumbuhan ekonomi suatu negara tetapi juga harus diukur dari tingkat pencapaian pembangunan manusia itu sendiri, sehingga pembagunan manusia perlu mendapat perhatian serius karena;
Pertama banyak negara maju yang mempunyai tingkat pendapatan tinggi ternyata tidak berhasil mengurangi masalah sosial seperti penyalahgunaan obat, AIDS, alkohol, gelandangan dan kekerasan dalam rumah tangga.
Kedua banyak negara berkembang termasuk Indonesia yang berhasil mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi tetapi gagal mengurangi kesenjangan sosial ekonomi dan kemiskinan, ketiga beberapa negara berpendapatan rendah mampu mencapai tingkat pembangunan manusia yang tinggi, karena negara itu mampu menggunakan secara bijaksana sumber daya yang ada untuk mengembangkan kemampuan dasar manusianya.
"Perkembangan IPM Langkat dalam dua tahun terakhir 2013-2014, menunjukkan peningkatan dan berada pada status menengah atas. Akan tetapi amsih dibawah IPM Sumatera Utara. Jika dibandingkan perkembangan IPM kabupaten dan kota di Sumatera Utara, IPM Langkat meningkat akan tetapi peringkatnya tidak mengalami peningkatan tetap diperingkat 15," ungkapnya.
Hal itu berdasarkan data Badan Pusat Statistik Langkat IPM Langkat untuk tahhun 2013 67,17 MA, dan tahun 2014 68,00 MA.
Kita berharap kedepan akan terjadi peningkatan IPM warga Langkat, untuk itu kita akan mendorong pertumbuhan ekonomi supaya terus semakin meningkat. walaupun pertumbuhan ekonomi Langkat masih tetap didominasi oleh lapangan usaha pertanian, perikanan, kehutanan.
Terutama dari hasil perkebunan yang merupakan bahan baku utama industri sawit dan karet. Dimana peran pemerintah daerah sangat dibutuhkan dalam rangka perkembangan lapangan usaha, sehingga pertumbuhan lapangan usaha pertanian dan lainnya itu dapat ditingkatkan produktifitasnya.
Misalnya membangun pusat pertumbuhan (aglomerasi) yang berbasis industri sawit dan turunnya seperti CPO, bio diesel, lilin dan sebagainya, sehingga dapat ditingkatkan efisiensi sekaligus memajukan daerah.
Mengingat potensi Kabupaten Langkat yang sangat terngatung kepada lapangan usaha pertanian maka kebijakan dan program pengentasan kemiskinan harus diprioritaskan kepada pemberdayaan petani
dan peningkatan produktifiats petani, pendapatan riil dipertanian, miislnya dengan cara memperluas akses petani kependidikan.
Selain itu juga memeprluas akses petani ke teknologi, informasio, dan pengetahuan lainnya serta menghilangkan berbagai monopoli dalam pengadan input dan monopsoni dalam pemasaran produk pertanian. Sehingga pertumbuhan ekonomi yang terjadi bersama-sama sumber dari dunia usaha dan produktifitasnya.
Untuk itu kata Sujarno pembangunan infrastruktur oleh pemerintah yang antara lain ditujukan untuk mendukung ketahanan pangan nasional dan meningkatkan keterhubungan natar wilayah yang diperkirakan dapat membantu kelancaran distribusi panan.
Peningkatan kinerja makro ekonomi akan terus diusahakan untuk tetap sejalan dengan upaya menjaga kondisi stabilitas makro ekonomi dan sistuim keuangan serta menekan laju inflasi.
"Pengendalian inflasi wajib dilakukan untuk mempertahankan daya beli masyarakat. Hal ini penting agar peningkatan pendapatan yang diperolehnya menjadi lebvih berarti dalam memenuhi kebutuhana dasar atau kualitas hidup mereka,' katanya.
Dimana pengendalian inflasi dimaksud hendaknya lebih terfokus pada kawasan pedesaan dan pesisir pantai. Optimisme membaiknya kinerja ekonomi kedepan, ujar Sujarno. Dari sisi domestik potensi gangguan produksi dan distribusi bahan makanan dikhawatirkan akan memberikan tekanan tambahan terhadap inflasi kedepan.
Yang pasti sejak dicanangkannya MEA diakhir tahun 2015, Pemerintah dDaerah Kabupaten Langkat perlu menyiapkan diri terhadap gejolak ekonomi yang akan terjadi sampai tingkat pedesaan mengingat sejak akhir taghun 2015 peredaran barang luar negeri dari kawasan ASEAN ke Indonesia akan banyak secara tidak langsung akan mempengaruhi pasar domestik, katanya.
Semoga tulisan ini bermamfaat buat membangun pembangunan Kabupaten Langkat menuju kearah yang lebih sejahtera lagi bagi seluruh elemen warga yang ada apakah petani, pekebunan, peternak, nelayan, maupun yang lainnya.