Medan, 6/9 (antarasumut) - Ratusan pedagang Pasar Aksara korban kebakaran bermaksud menemui Kepala Staf Kepresidenan dan Menteri Perdagangan di Jakarta karena hingga Selasa Pemkot Medanbelum merelokasi dan merevitalisasi lapak baru.
"Saya akan memperjuangkan nasib para pedagang dengan cara mendampingi mereka untuk bisa bertemu dengan pejabat tinggi tersebut," kata anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara Sutrisno Pangaribuan kepada wartawan di Medan, Selasa.
Anggota DPRD Provinsi Sumut dari Komisi A itu menyatakan prihatin atas nasib para pedagang yang hingga sekarang masih belum ada kepastian.
"Atas rasa kepedulian tersebut, menyempatkan turun langsung untuk meninjau Pasar Aksara Jalan H.M. Yamin Medan," ujar Sutrisno.
Ia mengatakan bahwa pihaknya mendukung para pedagang yang berjualan di badan jalan sampai Pemkot Medan memberikan kepastian tentang nasib mereka.
Sutrisno menilai Pemkot Medan selama ini tidak memiliki kepekaan sampai melakukan pembiaran terhadap masyarakat.
Keterlantaran dan semrawutnya nasib para pedagang Pasar Aksara pascakebakaran adalah suatu bentuk ketidakmampuan Pemkot Medan memberi solusi.
"Solusinya, dalam waktu dekat ini akan mendampingi pedagang bertemu dengan Kepala Staf Kepresidenan dan Menteri Perdagangan," ucapnya.
Sementara itu, Sekretaris Ikatan Pedagang Korban Kebakaran Pasar Tradisional Aksara Medan Saut Turnip mengharapkan aspirasi mereka dapat diterima pemerintah pusat, dan relokasi tetap diadakan di tempat sebelumnya.
"Kalau Pemkot Medan memang tidak mampu memfasilitasi perbaikan kios, pedagang siap membangun kios, asalkan diberi legalisasi," katanya.
Boru Simbolon, pedagang Pasar Aksara, menolak direlokasi ke Jalan Williem Iskandar karena lokasinya relatif cukup jauh.
Selain itu, kata dia, Pemkot Medan juga mewajibkan para pedagang membayar Rp15 juta per orang untuk biaya kios.