Medan,1/9 (Antarasumut) - Masyarakat Sumut diminta mampu menjaga kebersamaan yang rukun yang selama ini menjadi identitas daerah itu.
Kerukunan merupakan salah satu andalan Sumut yang membanggakan dan layak dipertahankan karena itu jika mau berdampingan harus mau rukun, supaya rukun harus mau menghargai, itu rumusnya.
"Hindari hal yang sensitif apalagi bisa berdampak luas" kata anggota DPR RI Fadly Nurzal kepada wartawan di Medan, Minggu, ketika dimintai pendapatnya atas kerusuhan yang terjadi di Karo dan Tanjungbalai.
Menurut Fadly, kedewasaan berpikir dan mampu menahan diri atas situasi yang mungkin tidak mengenakkan merupakan salah satu rahasia kerukunan di Sumut selama ini.
Daerah kita sering disebut miniatur Indonesia karena masyarakatnya majemuk, tetapi kerukunan selalu terjaga. Meski memiliki dialek yang keras, tetapi kekerabatan sangat tinggi meski berbeda agama.
Di sisi lain, dengan kondisi yang telah berlangsung lama itu, Sumut sering dianggap menjadi salah satu model sekolah kepemimpinan bagi para calon pemimpin nasional.
Dengan kelebihan itu, Sumut menjadi semakin menarik apalagi memiliki potensi dan keunggulan secara ekonomi dengan berbagai sumber dayanya, tentu itu menarik buat banyak pihak tetapi juga berpotensi terjadinya gesekan sosial jika pengelolaannya keliru.
Karena itu, seluruh keunggulan dan potensi itu harus mampu kita jaga baik masyarakat maupun para pengambil keputusan.
Jika kebersamaan itu tidak bisa dijaga dengan baik, dikhawatirkan akan menjadi "virus" yang berkepanjagan sehingga Sumut tidak akan menarik lagi.
Khusus untuk Tanjung Balai karena Fadly adalah putera asli Tanjungbalai, "diujung bulan syawal ini setelah sebulan penuh kita berpuasa, saya berharap pemerintah daerah, masyarakat, teman, dan keluarga yang ada disana agar tetap bersabar menjaga kampung kita" ujar Fadly Nurzal.