Medan, 2/5 (Antara) -Kredit macet atau "non performing loan" perbankan di Sumatera Utara pada kuartal I 2016 mencapai 2,48 persen di posisi Maret.
"Meski masih aman atau di bawah lima persen, tetapi kenaikan NPL di Maret yang sudah 2,48 persen dari Desember 2015 yang masih 2,06 persen harus disikapi serius," ujar Deputi Direktur Divisi Ekonomi Dan Moneter Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sumut, Budi Trisnanto di Medan, Senin.
Apalagi NPL kredit di Bank Perkreditan Rakyat (BPR) jauh lebih tinggi atau mencapai angka 9,42 persen.
Menurut Budi, meski NPL mengalami kenaikan, BI tetap optimistis terjadi pertumbuhan kredit di perbankan tahun 2016.
Keoptimistisan itu juga melihat perekonomian Sumut semakin menunjukkan pemulihan.
"Penurunan suku bunga kredit sejalan dengan turunnya suku bunga acuan BI atau BI Rate menjadi 6,75 persen pada April 2016 diyakini akan mendorong pertumbuhan kredit. Bank hanya diminta lebih berhati-hati dalam menyalurkan kreditnya," katanya.
Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 5 Sumut, Achmad Soekro Tratmono, mengakui adanya peningkatan kredit macet perbankan di Sumut sebagai dampak masih belum stabilnya perekonomian.
"Tetapi angka NPL itu masih wajar karena belum sampai atau di atas 5 persen," katanya.
�OJK sudah meminta perbankan berhati-hati dalam melakukan kredit dengan cara benar-benar menjalankan analisa kredit kepada calon peminjam.
"Bukan menghambat, tetapi harus hati-hati," katanya. ***3***
(T.E016/B/S025/C/S025) 02-05-2016 19:24:56
Kredit Macet Perbankan Sumut 2,48 Persen
Senin, 2 Mei 2016 19:24 WIB 2003