Medan, 7/4 (Antara) - Pemerintah Kota Medan melakukan koordinasi dengan berbagai pihak guna membahas kelanjutan penanganan terhadap 127 orang eks Gafatar warga kota itu yang saat ini masih ditampung di sejumlah penampungan.
"Kami sudah mengelar sejumlah pertemua dengan berbagai pihak terkait penanganan selanjutnya terhadap warga kita eks Gafatar yang saat ini ada disejumlah penampungan," kata Wakil Wali Kota Medan, Akhyar Nasution di Medan, Kamis.
Ia mengatakan pihaknya akan memulihkan kembali hak sosial 33 kepala keluarga (127 orang) eks Gafatar yang saat ini masih berada di enam lokasi penampungan di Kota Medan.
Pihaknya berharap agar tokoh agama juga dapat melakukan pembinaan dan mempercepat pengembalian proses reintegrasi serta membina agama maupun kaidah eks gafatar tersebut.
Pengembalian eks Gafatar tersebut akan dilaksanakan, Sabtu (9/4), dari beberapa tempat penampungan sementara yakni di Lantamal I Belawan, SPN Sampali, Yonarhanudse 11/BS, Yonkav 6/Serbu, Den "A" Sat Brimob Binjai dan Yonarmed 2/105 Delitua.
Sementara terkait masalah anak-anak eks Gafatar tersebut, mantan anggota DPRD Medan itu minta agar Dinas Pendidikan Kota Medan dapat mengaturnya dan menempatkan disekolah-sekolah yang nantinya ditetapkan.
"Namun menyangkut masalah keikutsertaan dalam UN, harus mengikuti peraturan yang ada. Kami juga mengapresiasi Kodam I/BB, Lantamal Belawan dan Polda Sumut yang selama ini telah membina warga korban konflik itu," katanya.
Sementara Kepala Dinas Sosial dan Tenaga kerja Kota Medan, Armansyah Lubis, mengatakan, pihaknya siap menampung eks Gafatar yang tidak memiliki tujuan ataupun tempat inggal.
"Kami akan fasilitasi makan mereka, namun mengenai masalah kesehatan mereka bisa berobat menggunakan APBD Sumut melalui Dinas Kesehatan dengan syarat memiliki surat miskin yang ditandatangani Wali Kota ataupun Sekda," katanya.
Pemkot Medan Bahas Nasib Eks Gafatar
Kamis, 7 April 2016 17:54 WIB 1812
"Namun menyangkut masalah keikutsertaan dalam UN, harus mengikuti peraturan yang ada. Kami juga mengapresiasi Kodam I/BB, Lantamal Belawan dan Polda Sumut yang selama ini telah membina warga korban konflik itu,"