Rantauprapat,21/1 (Antarasumut) - Untuk kembali menekan angka penderita penyakit yang disebabkan gigitan nyamuk Aedes Aegypti itu, pihaknya terus mensosialisasikan gerakan Menutup, MeÂnguras dan Menimbun (3M) terhadap tempat penamÂpungan air, bak mandi dan lainnya.
Kepala Bidang Pencegahan, Pemberantasan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (Kabid P2PPL) Dinas Kesehatan Kabupaten Labuhanbatu, Sangkot Edi Tatam di Rantauprapat, Kamis, mengatakan pola 3M itu, perlu dilakukan tindakan sekurang kurangnya seminggu sekali.
Selain itu, penimbunan samÂpah-sampah dan lubang-luÂbang pohon yang berpotensi sebagai tempat perkembaÂngan jentik-jentik nyamuk.
"Tindakan harus dilakuÂkan secara teratur untuk memberantas jentik dan mengÂhindari gigitan nyamuk DBD. Bila perlu, tingkatkan pemantauan dan mengawasi setiap hal yang berhubungan dengan penyebaran nyamuk di lingkungan," katanya.
Selain sosialisasi, kegiatÂan lainnya juga dilaksanakan dengan seluruh jajaran petuÂgas kesehatan di penjuru temÂpat,
seperti halnya melakuÂkan fogging. “Intinya, keÂmauan kita untuk melaksaÂnakannya demi kesehatan,†paparnya.
Menanggapi itu, seorang warga Komplek Cendana Asri, Rantauprapat, Rony menjeÂlaskan, masuknya pergantian musim dari kemaÂrau ke muÂsim penghujan, dia berharap upaya fogging maupun pemÂberian bubuk ABT dijadikan prioritas.
"Sebaiknya secara rutin dan bergantian secara menyeluruh, apalagi daerah yang termasuk kumuh. Seperti fogging tadi, itu kita harapkan menyeluruh mengantisipasi berkembangbiaknya nyamuk demam berdarah," katanya.