Petani Serdang Bedagai Terima Bantuan Alat Pertanian

Plh. Bupati Sergai Haris Fadillah didampingi Asisten Ekbangsos Drs. Hadi Winarno, MM danb Kadis Tanak Ir. H. Safaruddin, M.Si photo bersama dengan Kelompok Tani penerima Pompa air disela-sela acara penyerahan bantuan Alsintan di Saung Tunas Harapan

Kami harapkan dengan bantuan itu, petani dapat meningkatkan hasil panennya

Seirampah, Sumut, 23/9 (Antara) - Sebanyak 24 kelompok tani di Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara, menerima bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan) pra panen berupa 20 traktor tangan dan 4 pompa air.

"Kami harapkan dengan bantuan itu, petani dapat meningkatkan hasil panennya," kata Plh Bupati Serdang Bedagai Haris Fadillah, di Seirampah, Selasa, usai penyerahan bantuan alat dan mesin pertanian tersebut.

Ia mengatakan bantuan tersebut merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mendukung "Upsus" (Upaya Khusus) menuju swasembada pangan, yang diharapkan dapat meningkatkan percepatan dan gerakan tanam serempak.

Sedangkan bantuan pompa air diharapkan mampu mengatasi dan mengantisipasi dampak kekeringan disaat musim kemarau sehingga pertanaman padi tidak terganggu oleh ketiadaan air.

"Karena pada tahun 2015 ini, Kabupaten Serdang Bedagai menetapkan target sasaran tanam seluas 76.358 hektare, panen seluas 74.157 hektare dan target produksi 410.607 ton," katanya.

Atas dasar itu ia meminta kepada kelompok tani penerima bantuan, agar dapat memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya untuk kepentingan kelompok, bukan kepentingan perorangan atau pribadi, apalagi disalahgunakan.

"Kepada petugas penyuluh lapangan agar dapat melakukan pendampingan dan pembinaan kepada kelompok tani yang menerima bantuan ini sehingga dapat dirasakan manfaatnya oleh seluruh anggota kelompok tani," katanya.

Menurut dia, upaya peningkatan produksi padi dalam rangka mempertahankan swasembada beras serta ketahanan pangan dilakukan melalui perluasan areal tanam dan peningkatan produktivitas.

Perluasan areal tanam tersebut dilakukan melalui peningkatan Intensitas Pertanian (IP), dari satu kali tanam menjadi dua kali dan dari dua kali menjadi tiga kali tanam dalam setahun.

"Sedangkan peningkatan produktivitas dilakukan melalui penerapan teknologi baru seperti penggunaan benih unggul bersertifikat, perbaikan cara bercocok tanam, penggunaan pupuk berimbang, pengaturan penggunaan air, pengendalian hama dan penyakit secara terpadu serta perbaikan pasca panen," katanya.