Medan, 31/8 (Antara) - Pihak imigrasi diminta untuk memperkuat pengawasan terhadap imigran yang ditampung di Sumatera Utara agar tidak menimbulkan keresahan dan masalah bagi masyarakat.
Anggota DPRD Sumut Zahir MAP di Medan, Senin, mengatakan, pihaknya melihat pengawasan tersebut kurang maksimal sehingga sejumlah imigran bebas berkeliaran di Sumut.
Ironisnya, aktivitas para imigran tersebut sering menimbulkan keresahan karena tidak mengindahkan norma dan aturan yang berlaku di Tanah Air.
Ia mencontohkan peristiwa yang terjadi pada Mei 2015 ketika membawa anggota keluarganya berolahraga di lingkungan kampus Universitas Sumatera Utara (USU).
Di tempat itu, ada sejumlah imigran yang tiba-tiba datang dan seenaknya menggunakan fasilitas olahraga yang menjadi milik warga negara Indonesia.
Diantaranya menggunakan sepeda milik warga tanpa izin atau melakukan aktivitas lain yang menimbulkan ketidaknyamanan masyarakat yang sedang berolahraga di lingkungan USU.
Kondisi yang lebih mengesalkan adalah ketidakpadulian para imigran tersebut dengan protes warga dan mengeluarkan kalimat yang merendahkan aparatur pemerintah.
"Mereka mengaku tidak takut dengan petugas, karena bisa dibayar dengan uang, lalu selesai," katanya.
Politisi PDI Perjuangan itu menduga imigran tersebut telah berada lama di Sumut karena mengerti bahasa Indonesia.
Kepala Bidang Intelijen dan Penindakan Divisi Imigrasi Kemenkumham Sumut Sabarita Ginting mengatakan, para imigran yang menjadi pengungsi tersebut tidak boleh dikurung.
Untuk pengawasannya, dibutuhkan koordinasi dengan pihak kepolisian. "Kalau ada keributan, itu sudah menjadi tugas polisi," katanya. ***2***
Legislator: Perkuat Pengawasan Terhadap Imigran
Senin, 31 Agustus 2015 14:17 WIB 1642
"Mereka mengaku tidak takut dengan petugas, karena bisa dibayar dengan uang, lalu selesai"