Simalungun, Sumut, 10/1 (Antara) - Masyarakat dan sopir kendaraan mengkritisi proyek pengaspalan jalan jurusan Kota Pematangsiantar arah ke Kecamatan Sidamanik, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, yang dinilai rawan kecelakaan.
"Jalan seolah-olah mulus, padahal bersambung dan banyak lobang di kanan kiri ruas jalan," kata Edi Manik, sopir angkutan perdesaan jurusan Sidamanik-Siantar, Sabtu.
Warga Kelurahan Sarimatondang, Kecamatan Sidamanik ini mengaku senang dengan kehadiran material dan dilakukannya pengasapalan di jalan kabupaten menuju daerah kawasan wisata Tigaras ini pada akhir tahun 2014.
Tapi hasilnya mengecewakan dan membingungkan, karena pengasapalan jalan dilakukan berkelang-kelang, kira-kira berjarak lima sampai sepuluh meter, dengan rata-rata pengaspalan 200-an meter.
"Jadinya ada perbedaan jarak aspal lama dengan aspal baru, dan ini membuat tidak nyaman berkendara," kata Edi.
Edi mengaku harus berkali-kali menginjak rem supaya kendaraan tidak mengalami kerusakan dan untuk menjaga kenyamanan penumpang yang sudah berkurang.
"Bagi sopir yang tidak tahu bisa bahaya, harus rem mendadak dan mengelakkan lobang-lobang. Pemerintah mestinya melakukan pengawasan dan menegur rekanan pemborongnya," kata Edi.
Sahat Sinaga, warga setempat menyayangkan pekerjaan saluran parit (drainase) di kanan kiri bahu jalan yang tidak berfungsi maksimal untuk aliran air sewaktu musim hujan.
Temboknya masih lebih tinggi dari ruas jalan, sehingga air tetap tergenang di jalanan, dan ini yang mempercepat proses perusakan selain truk besar yang lintas, kata Sahat.
Sahat berharap pemerintah melakukan pengkajian secara mendalam ketika membangun proyek kepentingan masyarakat, supaya dana yang dialokasikan tidak terbuang sia-sia. ***4***
(T.KR-WRS/C/Suparmono/Suparmono) 10-01-2015 10:37:09
Jalan Sidamanik Simalungun- Siantar Rawan Kecelakaan
Sabtu, 10 Januari 2015 19:01 WIB 1741