Oleh Evalisa Siregar
Medan, (Antara) - Bulog Sumatera Utara dan Pemerintah Kota Medan mengganti strategi pelaksanaan operasi pasar atau OP beras dari penjualan ke pasar tradisional menjadi ke kawasan kelurahan.
"Tujuan OP ke kelurahan dimaksudkan untuk mengefektifkan layanan OP beras itu," kata Kepala Perum Bulog Divre Sumut Fasika Khaerul Zaman di Medan, Selasa.
Didampingi Humas Bulog Rudi Adlyn, Fasika menyebutkan bahwa OP beras ke kelurahan itu dewasa ini sedang dalam pembicaraan/koordinasi dengan Pemkot Medan menyusul sudah dihentikannya OP beras ke pasar-pasar tradisional.
"OP beras di pasar tradisional yang dimulai sejak 19 Februari berakhir tanggal 24 Februari. OP beras dengan harga Rp7.500 per kg itu berhasil menjual beras sebanyak 60 ton," katanya.
Sementara itu, Asisten II Ekonomi Pembangunan Sumut, Sabrina menyebutkan bahwa tahun ini, Pemerintah memang semakin konsentrasi untuk melakukan penahanan harga jual berbagai barang guna menekan inflasi.
OP beras misalnya untuk menahan lonjakan harga menyusul terlihatnya ada tren naiknnya harga jual di pasar.
"Lebih baik melakukan antisipasi karena kalau sudah naik, harga susah lagi turun,"katanya.
Upaya menahan harga barang dilakukan untuk menekan inflasi tahun ini agar lebih rendah dari tahun lalu yang secara kumulatif cukup besar atau 10,18 persen.
"Pemkot dan pemkab lainnya diminta bisa mengikuti langkah Pemkot Medan yang melakukan OP kalau melihat ada tren kenaikan harga beras di daerahnya," katanya.***2***
(T.E016/B/Farochah/Farochah)
Bulog Ganti Strategi OP Beras di Kelurahan
Rabu, 5 Maret 2014 9:14 WIB 1124