Medan, 31/1 (Antara) - Bisnis biofuel saat ini mempunyai prospek bisnis yang cukup menjanjikan di masa mendatang, dan akan dikembangkan nantinya di Kuala Tanjung, Kabupaten Batubara, Sumatera Utara.
Hal tersebut dikatakan Direktur Utama Pelindo I, Bambang Eka Cahyana, dalam sambutannya di Medan, belum lama ini, penandatanganan Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) dengan PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) tentang Kerja sama Pengembangan Bisnis Biofuel di Kuala Tanjung.
Penandatanganan tersebut dilakukan oleh Direktur Utama Pelindo I, Bambang Eka Cahyana mewakili Pelindo I dan Erwin Nasution, Direktur Utama PTPN IV, mewakili PTPN IV.
Bambang menyebutkan, ia yakin penandatanganan MoU ini, tidak hanya akan memberikan banyak manfaat bagi Pelindo I dan PTPN IV, namun juga Negara karena akan mengurangi defisit APBN akibat impor BBM yang tinggi.
"Kerja sama ini merupakan wujud Sinergi BUMN yang bertujuan untuk ekspansi bisnis dalam bentuk pengembangan bisnis biofuel," ucap dia.
Dia mengatakan, walaupun bisnis biofuel bukan merupakan main business Pelindo I, karena main business Pelindo I adalah pelayanan kapal dan bongkar muat.
Menurut Bambang, jika bisnis biofuel berhasil dijalankan, maka akan menjadi pendukung utama Pelindo I.
"Bisnis biofuel ini merupakan ekpansi Pelindo I.Semoga bisnis biofuel ini bisa menjadi trigger bagi main business Pelindo I," ujarnya.
Direktur Utama PTPN IV, Erwin Nasution, mengatakan kerja sama ini merupakan sinergi BUMN yang saling menguntungkan.
"PTPN IV mempunyai pengalaman tentang pengembangan biofuel dan PTPN IV membutuhkan Pelindo I untuk mengembangkan bisnis tersebut. Kerjasama ini adalah momen yang tepat untuk memanfaatkan sumber-sumber daya yang dimiliki oleh PTPN IV dan Pelindo I," ujarnya.
Erwin menjelaskan, bisnis biofuel mempunyai prospek luar biasa dalam memproduksi energi terbarukan. Apalagi Sumatera merupakan salah satu penghasil kelapa sawit di Indonesia yang menjadi bahan dasar biofuel. "Bisnis biofuel adalah cita-cita kami dari dulu." kata Erwin. Humas Pelindo I M. Eriansyah menambahkan ruang lingkup MoU, pembentukan tim proyek, penyusunan studi kelayakan, rencana usaha meliputi profil proyek biofuel, aspek pasar, aspek teknis dan teknologi, aspek lingkungan, aspek keuangan, aspek hukum dan aspek lainnya.
"Kuala Tanjung merupakan wilayah yang cukup strategis karena saat ini Pelindo I sedang mengembangkan Cabang Pelabuhan Kuala Tanjung menjadi Hub Port Internasional Indonesia," ujarnya.
Selain itu, jelas Eriansyah, Kuala Tanjung juga merupakan rangkaian MP3EI (Master Plan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi) Indonesia yang berdekatan dengan Kawasan Industri Sei Mangke, Kabupaten Simalungun.***2***
(T.M034/B/A. Lazuardi/A. Lazuardi) 31-01-2014 20:34:00