Medan, 14/1 (Antara) - Pengamat politik dari Universitas Sumatera Utara (USU) Dr Warjio MA mengajak masyarakat pada pemilihan umum April mendatang, untuk memilih calon legislatif yang lebih berkomitmen pada anti korupsi dan suap.
"Jangan asal pilih, karena kitalah yang menentukan nasib bangsa ini ke depannya. salah satunya dengan memilih caleg yang benar-benar bersih dan siap menjadi garda terdepan dalam memberantas korupsi," katanya di Medan, Selasa.
Ia mengatakan, bangsa ini sudah menjadi bangsa yang "sakit" karena banyaknya kasus-kasus korupsi yang terjadi, dan ironisnya pelakunya adalah mereka yang dipercaya menjadi pemimpin dan wakil rakyat yang duduk di DPR maupun DPRD.
Yang lebih membuat miris, ternyata berdasarkan catatan Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA), Sumatera Utara merupakan provinsi terkorup di Indonesia pada tahun 2013 berdasarkan
hasil ikhtisar audit Badan Pemeriksaan Keuangan.
"Kondisi ini sungguh membuat kita sedih. Untuk itu pada pemilu mendatang kita harus benar-benar jeli melihat latar belakang seorang caleg. Pilihlah yang berkomitmen anti korupsi," katanya.
Sebelumnya dalam diskusi yang diselenggarakan DPD Partai Gerindra Sumut di Medan beberapa hari lalu, anggota FITRA Sumut Irvan Hamdani Hasibuan mengatakan Sumut adalah daerah terkorup pad atahun 2013 dengan kerugian negara mencapai Rp400,1 miliar dari 278 kasus korupsi yang ditemukan.
Peringkat kedua provinsi terkorup ditempati Aceh yang tercatat memiliki 398 kasus dugaan korupsi dengan potensi kerugian negara mencapai Rp308,333 miliar.
Peringkat ketiga terkorup ketiga ditempati Papua Barat (478 kasus korupsi dengan potensi kerugian negara Rp207,395 miliar), serta peringkat keempat adalah Provinsi DKI Aceh (967 kasus korupsi dengan potensi kerugian negara Rp191,122 miliar).
Sedangkan peringkat kelima terkorup adalah Provinsi Papua dengan kasus dugaan korupsi sebanyak 355 kasus dan potensi kerugian negara Rp182,346 miliar. (KR-JRD)