Simalungun, Sumut, 7/1 (Antara) - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menilai Pemilihan Umum (Pemilu) 2014 menjadi momen yang strategis untuk meraih simpati masyarakat dan menduduki tiga besar di kancah nasional.
Ada dua momen yang akan terjadi pada tahun ini, pergantian kepemimpinan dan peralihan sejarah Indonesia, ucap Ketua DPD PKS Kabupaten Simalungun Usmayanto, Selasa.
Usmayanto menyampaikan kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono sudah berakhir karena sesuai peraturan tidak bisa mencalonkan diri lagi sebagai Presiden untuk ketiga kalinya, sehingga semua calon memiliki peluang yang sama meraih simpati rakyat.
Kedua kata Usmayanto, pada Pemilu 2014 akan muncul manusia Indonesia berusia 50 tahun ke bawah yang memiliki kecerdasan dalam berpikir dan bertindak dan mereka ini tidak mudah terpengaruh dengan segala bentuk rayuan dan janji-janji.
"Mereka yang selama ini diam pada tahun ini kita perkirakan akan bergerak dan menjadi sebuah kekuatan terbesar dalam memenangkan Pemilu legislatif dan Pemilu Presiden. Dan perlu pendekatan untuk bisa meraih simpati mereka," kata Usmayanto.
Untuk itu kader dan calon anggota legislatif PKS wajib menyapa, mendengarkan aspirasi dan memperjuangkannya di Lembaga Legislatif baik yang memilih PKS maupun yang tidak memilih.
Setiap kader PKS di Simalungun wajib mendatangi 10 rumah warga dengan metode dari pintu ke pintu. Intinya kader PKS tidak boleh berdiam diri, acuh atau tidak peduli terhadap warga sekitarnya, tegas Ketua DPD PKS Simalungun ini. ***1***
(T.KR-WRS/B/Suparmono/Suparmono)
PKS Nilai Pemilu 2014 Momentum Strategis
Selasa, 7 Januari 2014 20:11 WIB 1387