Medan, 21/9 (Antara) - Seluas 652 hektare dari 1.492 hektare tanaman pangan di sekitar Gunung Sinabung, Karo, Sumatera Utara (Sumut) rusak atau terganggu akibat letusan gunung tersebut yang terjadi Minggu dinihari dan Selasa lalu.
"Upaya pemulihan atau perawatan tanaman pangan itu sudah mulai dilakukan petani dan Pemerintah siap membantu," kata Kasubbag Program Dinas Pertanian Sumut, Lusyantini di Medan, Sabtu.
Lahan pangan yang terganggu seluas 652 hektare itu berada di enam kawasan sekitar Gunung Sinabung yakni Nama Teran, Simpang Empat, Merdeka, Berastagi, Dolat Rakyat dan Barus Jahe.
"Mudah-mudahan dengan sebagian besar warga mulai pulang dari pengungsian, pemulihan tanaman pangan dan tanaman lainnya bisa cepat dilakukan," katanya.
Menurut Lusyantini, berdasarkan data yang diperoleh, selain tanaman pangan, tanaman sayur-mayur, buah-buahan, tanaman hias dan komoditas juga terganggu debu vulkannik Gunung Sinabung itu.
Tanaman buah-buahan misalnya tercatat seluas 1.927 hektare yang terganggu dari areal seluas 6.818 hektare yang ada di kawasan itu, sedangkan tanaman hias yang seluas sembilan hektare seluruhnya terkena gangguan.
Sebelumnya dikabarkan, tanaman sayur mayur di enam kawasan itu juga terganggu hingga seluas 3.589 hektare dari 3.863 hektare areal yang ada.
Produksi yang terganggu dan diikuti pemanenan yang tertunda oleh petani selama sepekan pascaletusan Sinabung itu diakui akan berdampak pada kenaikan harga jual .
Kepala Dinas Pertanian Karo, Agustoni Tarigan, menegaskan dewasa ini para petani yang sebagian sudah pulang dari pengungsian terus melakukan perawatan khususnya dengan menyirami tanaman untuk menghilangkan debu vulkanik yang sebelumnya menempel, "Mudah-mudahan Sinabung terus aman sehingga pemulihan tanaman bisa lebih cepat dan tidak merugikan petani," katanya.***4*** (T.E016/B/I. Sulistyo/I. Sulistyo) 21-09-2013 17:54:03
652 Hektare Tanaman Pangan Terganggu Sinabung
Minggu, 22 September 2013 11:18 WIB 1487