Banda Aceh, 3/7 (Antara) - Korban gempa di Kabupaten Bener Meriah, Provinsi Aceh, saat ini sangat membutuhkan tenda untuk ruang tidur darurat, karena sebagian besar rumah warga banyak yang rusak berat, sehingga tidak bisa ditempati lagi.
Suroto, Koordinator relawan Sentra Komunikasi (Senkom) Mitra Polri saat dihubungi dari Banda Aceh, Rabu menyatakan, dari hasil pemantauan di lokasi bencana, hampir seluruh rumah warga rusak parah, sehingga mereka terpaksa tidur di luar dengan peralatan seadanya.
"Untuk menjaga kesehatan warga, maka pemerintah perlu menyuplai tenda dalam jumlah besar untuk tempat tinggal dan tidur sementara, apalagi di daerah ini berhawa dingin, khususnya malam hari. Kalau alam terbuka kasihan, terutama anak-anak dan orang tua," katanya.
Ia menyatakan, anggota Senkom yang berjumlah 40 orang dibantu aparat desa terus melakukan pendataan rumah warga yang rusak akibat gempa berkekuatan 6,2 Skala Richter pada Selasa (2/7), pukul 14.37 WIB.
Suroto menyatakan, sejak tadi malam, korban gempa tidur di depan rumah mereka dengan tenda atau atap seadanya.
Disebutkan, dari pantauan di beberapa lokasi, masih banyak dibutuhkan tenda. Untuk itu, pemerintah segera mengirimnya, selain bantuan makanan.
Dari hasil pendataan sementara, jumlah rumah warga yang mengalami kerusakan di Bener Meriah sebanyak 694 unit yang berada di dua kecamatan, yang terdiri dari 441 unit rusak berat dan 253 unit rusak ringan.
Ratusan rumah tersebut berasal dari beberapa desa di Kecamatan Timang Gajah dan Weih Pesam.
"Kami terus melakukan pendataan, karena masih banyak rumah yang rusak. Dan data ini akan kami serahkan kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah Bener Meriah," katanya.(KR-IRW)
Korban Gempa Bener Meriah Butuh Tenda
Rabu, 3 Juli 2013 15:05 WIB 968