Medan, 13/5 (Antara) - Peristiwa pembunuhan terhadap personel Satuan Brimob dan keluarga di kawasan Namorambe dapat menjadi indikasi bahwa tindak kriminalitas semakin merajalela di Kota Medan dan sekitarnya.
"Kejadiannya bukan sekali dan terjadi dalam waktu berdekatan. Itu bukti kriminalitas semakin meningkat," kata Direktur LBH Surya Adinata di Medan, Senin.
Menurut Surya, tingginya kriminalitas di Kota Medan tersebut dapat dilihat dari beberapa tindak kekerasan yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir.
Ia mencontohkan pengeroyokan yang dialami salah seorang prajurit TNI AD di kawasan Jalan Puskesmas pada Minggu (12/5) dan personel Satuan Brimob Polda Sumut yang tewas dianiaya di Jalan Sei Serayu pada Jumat (10/5).
Kemudian, perampokan yang disertai pembunuhan terhadap sebuah keluarga di kawasan Namurambe, Kabupaten Deli Serdang serta perampokan yang juga disertai pembunuhan terhadap penjaga rumah di Jalan Jermal VII pada Minggu (12/5).
Ironisnya, tindakan kekerasan yang mengakibatkan korban jiwa dan materi tersebut terjadi dalam waktu yang berdekatan sehingga memperkuat kesan jika kriminalitas semakin merajalela di daerah itu.
Selain menjadi indikasi kurang bagusnya patroli kepolisian, fenomena tersebut juga dapat menjadi bukti jika penghormatan masyarakat terhadap hukum semakin rendah.
Ia mengatakan, cukup banyak faktor yang menyebabkan semakin merajalelanya kriminalitas tersebut, terutama karena lemahnya penegakan hukum di mata masyarakat.
Jika dilihat dari fenomena hukum selama ini, indikasi tersebut semakin meyakinkan karena banyaknya pelaku kekerasan yang mendapatkan sanksi yang relatif.
Lain lagi dengan perilaku sejumlah oknum aparat hukum yang terkesan kurang mempedulikan laporan masyarakat. "Masyarakat mulai berpikir hukum tidak berguna, akhirnya menggunakan cara tersendiri," katanya.
Sementara itu, anggota DPRD Sumut Abu Bokar Tambak mengatakan, fenomena kekerasan di jalanan yang semakin meningkat belakangan ini sangat mengawatirkan karena akan menimbulkan keresahan di masyarakat.
Apalagi kriminalitas yang terjadi itu tidak lagi memilih korban. "Aparat saja bisa menjadi korban, apalagi masyarakat umum," katanya.
Menurut dia, pihak kepolisian tidak boleh sekadar berwacana dalam meningkatkan pengamanan di Kota Medan dan sekitarnya, melainkan harus melakukan tindakan tegas dan nyata.
Selain memperbanyak patroli, pihak kepolisian diharapkan dapat memperbanyak petugas intelijen di lapangan untuk memantau perkembangan situasi guna melakukan antisipasi dan deteksi dini.
Peranan petugas bintara pembinan desa (Babinsa) dan bintara pembina keamanan dan ketertiban masyarakat (Babinkamtibmas) harus diaktifkan untuk memperkuat pengamanan di kalangan masyarakat.
"Selama ini, peranan babinsa dan babinkamtibmas itu kurang efektif," kata politisi Partai Bintang Reformasi itu.(I023)
LBH: Kriminalitas Dinilai Merajalela Di Medan
Senin, 13 Mei 2013 23:39 WIB 1411