Teheran, 5/5 (Antara/Xinhua-OANA) - Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran Ramin Mehmanparast, Minggu (5/5), mengutuk agresi militer Israel terhadap Suriah, kata Press TV.
Stasiun televisi Suriah melaporkan, Israel melancarkan serangan udara terhadap satu pusat penelitian militer di pinggiran Ibu Kota Suriah, Damaskus, sebelum fajar.
"Terorime negara yang dilakukan oleh Israel dengan membom pusat penelitian ilmiah tak lebih dari upaya putus asa untuk meredakan tekanan atas kelompok bersenjata yang mengalami pukulan keras dari militer Suriah," katanya.
Ledakan keras mengguncang pinggiran Damaskus Barat-laut, Jamraya, kata TV tersebut, yang menambahkan dikhawatirkan ada korban jiwa.
Menurut laporan seorang wartawan Xinhua, empat suara ledakan keras terdengar di Damaskus sebelum fajar pada Ahad. Ledakan itu terjadi secara berurutan dan terdengar di seluruh ibu kota Suriah.
Mehmanparast mengecam agresi yang diduga dilakukan Israel dan mengatakan Tel Aviv berusaha menciptakan ketidak-amanan dan ketidak-stabilan di wilayah tersebut, demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Ahad malam.
Ia menyerukan persatuan di kalangan negara regional dan solidaritas mereka terhadap ancaman Israel.
Menurut media Suriah, serangan udara paling akhir itu bertujuan menaikkan moral gerilyawan bersenjata setelah kekalahan mereka selama satu pekan belakangan.
"Israel telah memanfaatkan rudalnya untuk mendukung terorisme dengan menyerang pusat penelitian," kata stasiun TV resmi tersebut.
Tentara Suriah unggul dalam perang meeka melawan gerilyawan dukungan Barat, dan mengusir mereka dari kota kecil strategis di bagian tengah negeri itu di dekat perbatasan dengan Lebanon.
Militer Suriah juga berhasil memadamkan perlawanan di Kota Pantai Banyas.
Sementara itu, stasiun TV Lebanon, Al-Manar, mengutip beberapa sumber keamanan Suriah yang mengatakan pasukan pertahanan udara Suriah menembak jatuh satu jet Israel yang ikut dalam serangan udara tersebut.
TV itu menyatakan beberapa pesawat tempur Israel juga mengincar gudang senjata dan posisi militer yang berada di balik Gunung Qasioun. Setelah serangan udara tersebut, gerlyawan berusaha menyerang Ibu Kota Suriah tapi dipukul mundur oleh militer Suriah, katanya.
Pada Sabtu (4/5), serangan yang diduga dilakukan Israel terhadap Suriah meningkatkan ketegangan antara kedua negara itu.
Pemerintah Suriah menyatakan sedang menyelidiki serangan tersebut sementara Israel bungkam mengenai serangan itu.
Pada Januari, serangan udara Israel ditujukan ke pusat penelitian militer yang sama di daerah Jamraya.(Uu.C003)