Medan, 26/3 (Antara) - Harga jeruk manis Berastagi di Medan melonjak hingga hampir 100 persen menyusul masa panen raya yang sudah berlalu di tengah kebutuhan yang meningkat pascadiperketatnya impor buah.
"Harga jeruk memang terus naik atau sudah paling murah untuk ukuran kecil Rp15.000,00 per kg dari sebelumnya hanya Rp8.000,00 per kg. Penyebabnya karena pasokan sangat sedikit dari Kabupaten Karo," kata pedagang buah di Pasar Inpres, Titi Kuning, M br Ginting, di Medan, Selasa.
Harga buah jeruk itu sudah naik sejak Februari dengan dalih pemasok produksi tinggal sedikit setelah masa panen raya habis pada Januari 2013.
Tidak hanya jeruk yang mahal, tetapi hampir semua jenis buah-buahan lokal harganya naik karena permintaan banyak setelah harga buah impor juga naik tajam akibat adanya pengetatan impor.
Petani jeruk di Berastagi, Sadrah, mengakui bahwa masa panen raya jeruk berlalu Januari lalu dan dewasa ini produksi hanya sedikit.
"Setiap tahun hanya dua kali masa panen besar yakni Desember-Januari dan Juli-Agustus.Sekarang, kalaupun ada buahnya tidak banyak," katanya.
Dengan tidak adanya buah, harga jual tentunya naik.
Di tingkat petani dewasa ini, kata dia harga jeruk Rp8.000,00-Rp10.000.00 per kg.
Pelaksana Tugas (Plt) Balai Benih Induk Kutagadung Berastagi, Jonni Akim Purba, menyebutkan, selain masa panen sudah habis, produksi jeruk di Karo yang berkurang akibat produktivitas tanaman semakin rendah.
Produktivitas yang rendah itu karena selain tanaman sudah tua, juga karena gangguan hama lalat buah yang terjadi sejak beberapa tahun terakhir.
Dari sekitar 2.000-an hektare kebun jeruk di Berastagi, 25 persen di antaranya sudah tidak lagi produktif dan harus segera diremajakan. ***3*** Biqwanto (T.E016/B/B. Situmorang/B. Situmorang) 26-03-2013 10:06:43
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2013
"Harga jeruk memang terus naik atau sudah paling murah untuk ukuran kecil Rp15.000,00 per kg dari sebelumnya hanya Rp8.000,00 per kg. Penyebabnya karena pasokan sangat sedikit dari Kabupaten Karo," kata pedagang buah di Pasar Inpres, Titi Kuning, M br Ginting, di Medan, Selasa.
Harga buah jeruk itu sudah naik sejak Februari dengan dalih pemasok produksi tinggal sedikit setelah masa panen raya habis pada Januari 2013.
Tidak hanya jeruk yang mahal, tetapi hampir semua jenis buah-buahan lokal harganya naik karena permintaan banyak setelah harga buah impor juga naik tajam akibat adanya pengetatan impor.
Petani jeruk di Berastagi, Sadrah, mengakui bahwa masa panen raya jeruk berlalu Januari lalu dan dewasa ini produksi hanya sedikit.
"Setiap tahun hanya dua kali masa panen besar yakni Desember-Januari dan Juli-Agustus.Sekarang, kalaupun ada buahnya tidak banyak," katanya.
Dengan tidak adanya buah, harga jual tentunya naik.
Di tingkat petani dewasa ini, kata dia harga jeruk Rp8.000,00-Rp10.000.00 per kg.
Pelaksana Tugas (Plt) Balai Benih Induk Kutagadung Berastagi, Jonni Akim Purba, menyebutkan, selain masa panen sudah habis, produksi jeruk di Karo yang berkurang akibat produktivitas tanaman semakin rendah.
Produktivitas yang rendah itu karena selain tanaman sudah tua, juga karena gangguan hama lalat buah yang terjadi sejak beberapa tahun terakhir.
Dari sekitar 2.000-an hektare kebun jeruk di Berastagi, 25 persen di antaranya sudah tidak lagi produktif dan harus segera diremajakan. ***3*** Biqwanto (T.E016/B/B. Situmorang/B. Situmorang) 26-03-2013 10:06:43
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2013