Medan, 3/2 (ANTARA) - Kamas Dagang dan Industri (Kadin) Sumatera Utara berharap kepada manajemen Pelindu I Belawan untuk menekan biaya logistik guna mendukung kesiapan pengusaha dalam menghadapi komunitas ekonomi ASEAN 2015.

"Terus terang biaya logistik di Indonesia khususnya dari Pelabuhan Belawan sangat tinggi dan itu selalu membuat daya saing barang Sumut lemah dari produk sama di luar negeri," kata Wakil Ketua Umum Intermoda dan Logistik Kadin Sumut Khairul Mahalli di Medan, Minggu.

Dia menyebutkan biaya logistik perusahaan di Sumut mencapai 50-60 persen dari harga produksi. Padahal, seharusnya biaya logistik itu hanya 20-25 persen.

"Yang paling menyedihkan mahalnya biaya pengapalan antarprovinsi," katanya.

Dia memberi contoh tentang biaya pengiriman barang dari Medan ke Papaua yang bisa sekitar Rp35 juta per kontainer, sedangkan ke Rotterdam di kisaran 1.200 -1.500 dolar AS atau Rp12 juta-Rp15 juta.

"Melihat tingginya biaya logistik dan termasuk ke dalam negeri sendiri, bagaimana pengusaha bisa bersaing serta bisa memperkuat pemasaran di dalam negeri," katanya.

Untuk itu, kata Mahalli, pemerintah dan Pelindo serta semua jajaran terkait sistem logistik perlu segera berbenah diri dengan mengevaluasi dan menekan berbagai biaya.

Pelindo harus banyak belajar dari manajemen pelabuhan lain, seperti di Jepang yang sudah sangat efisiensi..

Apalagi, investor Jepang sudah menyatakan minat dan serius untuk berinvestasi di Sumut mengikuti jejak China dan Taiwan.

Anggota DPD RI Utusan Sumut Parlindungan Purba menyebutkan masih sulitnya Pelindo I Belawan menekan biaya logistik karena sikap perusahaan BUMN itu yang masih arogan.

Kearoganan terlihat dari tidak pernahnya manajemen perusahaan itu menerima masukan.

"Kalau terdesak dengan berbagai tudingan dari Pemprov Sumut atau Pemkot Medan maupun asosiasi dan pengusaha, manajemen Pelindo Belawan itu berdalih bahwa semua kebijakan di pusat atau Kementerian BUMN," katanya.

Kearoganan Pelindo itu mungkin terjadi karena belum ada pelabuhan yang dikelola swasta sehingga tidak ada persaingan.

Padahal, sebagai BUMN, Pelindo bukan sekadar mengejar keuntungan, tetapi membantu bagaimana kegiatan ekspor-impor berjalan lancar dengan biaya bersaing dan perizinan yang tidak berbelit. ***3*** (T.E016/B/M029/M029) 03-02-2013 16:10:04

Pewarta:

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2013