Ratusan warga korban terdampak banjir bandang yang melanda Desa Kota Tua dan Simaninggir, Kecamatan Tano Tombangan Angkola, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel) yang terjadi, pada Rabu (18/12), masih bertahan di lokasi tempat pengungsian.

Plt.Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tapsel, Puput Mashuri, Minggu (22/12), mengatakan para pengungsi belum kembali akibat tumpukan material banjir dimana-mana.

"Tumpukan material terbawa banjir seperti lumpur, batang kayu, bebatuan, dan sampah soalnya masih menghiasi pada halaman dan rumah-rumah warga. Atau belum di evakuasi seluruhnya," katanya.

Dalam laporan sementara ada lebih kurang 700 jiwa warga yang mengungsi. Sepuluh warga terluka. Puluhan rumah rusak termasuk sejumlah yang hancur, dan terdampak sekitar 385 KK di Desa Kota Tua, 110 KK di Desa Simaninggir.

"Ratusan warga mengungsi tersebut sementara difokuskan pada tiga lokasi, yakni di Simaninggir dekat Posyandu, Gereja GPA Kotatua, dan Istana Hasadaon Kotatua," sebutnya.

Sedang untuk kebutuhan makan - air bersih para warga pengungsi tersedia di dapur umum. "Bantuan demi bantuan seperti logistik, dan keperluan lain juga terus berdatangan, termasuk dari pemerintah daerah," ujarnya.

Pihak BPBD dan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) II Sumatera juga bekerja keras membersihkan material banjir dari halaman serta rumah-rumah warga, termasuk normalisasi Sungai Aek Mardua dengan menggunakan alat berat/excavator.

"Dalam pembersihan material banjir seluruh instansi terkait termasuk unsur TNI-POLRI, Brimob, relawan dan masyarakat terlibat. Tujuannya, agar kondisi dua desa pasca banjir cepat normal," ujarnya.

Bupati Tapanuli Selatan Dolly Pasaribu juga secara kontinu turun ke lokasi memantau perkembangan pasca banjir bandang di wilayah kerjanya itu. Sekaligus memberikan motivasi serta semangat kepada warga yang terkena bencana.

Pewarta: Kodir Pohan

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2024