Wali Kota Medan Bobby Nasution meminta warga setempat harus menjaga dan menggunakan Taman Kolam Retensi Martubung, di Griya Martubung, Kelurahan Besar, Medan Labuhan.
"Diharapkan taman tepat di samping kolam retensi ini dapat digunakan warga dengan sebaik-baiknya," ucap Bobby usai penandatanganan prasasti sebagai tanda peresmian Taman Kolam Retensi Martubung Medan, Senin (25/11).
Di hadapan ratusan warga setempat, Bobby sempat bercerita bahwa tujuan Pemkot Medan membangun kolam retensi untuk mengatasi persoalan banjir kerap melanda kawasan ini.
Dikatakannya, saat pertama kali meninjau pada 2021, kolam tersebut dipenuhi oleh tanaman eceng gondok.
"Kemudian kita melihat, apakah kolam ini bisa kita fungsikan untuk menangani banjir di area ini. Setelah kita lihat, ternyata bisa. Maka, kita jadikan lah kolam ini sebagai kolam retensi," katanya.
Bahkan, lanjut dia, Kolam Retensi Martubung ini merupakan kolam retensi terbesar dimiliki Pemkot Medan yang dibangun secara luas maupun daya tampungnya.
Wali kota menginstruksikan kepada perangkat daerah terkait lebih mengoptimalkan penanganan banjir di kawasan Martubung dan sekitarnya.
Pihaknya juga meminta ke depan agar dilakukan pembersihan Parit Belanda, sehingga upaya mengatasi banjir di kawasan Martubung ini dapat lebih maksimal.
Data Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga dan Bina Konstruksi Kota Medan menyebutkan, penataan lansekap Kolam Retensi Martubung menghabiskan dana sebesar Rp4,6 miliar bersumber dari APBD Kota Medan.
Pembangunan Kolam Retensi Martubung ini sendiri sudah dimulai sejak 2022 dengan danau buatan bernama Danau Laguna yang berfungsi sebagai kawasan resapan air.
"Ini pekerjaan rumah bersama ke depan, begitu juga pemimpin baru nantinya. Mudah-mudahan bisa dilanjutkan agar masyarakat di sini benar-benar terbebas dari banjir, apalagi imbas banjir rob," jelas Bobby.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2024