Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Provinsi Sumatera Utara Dwi Endah Purwanti menyebut Perpustakaan Nasional (Perpusnas) Republik Indonesia mengalokasikan lebih dari 500 ribu buku ke daerah itu.
"Buku-buku itu sudah dialokasikan hampir ke seluruh kabupaten/kota di Sumut. Ada tujuh kabupaten/kota yang tidak menerima alokasi buku itu karena terlambat mengajukan," ujarnya di Medan, Rabu.
Dia menjelaskan, 500 ribu lebih buku itu di alokasikan ke 525 perpustakaan desa maupun taman baca masyarakat yang masing masing mendapatkan 1.000 buku dari Perpusnas.
"Dari 525 tempat itu, 101 di antaranya adalah taman baca masyarakat. Sisanya perpustakaan yang ada di berbagai daerah Sumut," kata dia.
Pengalokasian buku tersebut, kata Dwi, merupakan sebuah upaya Perpusnas untuk meningkatkan budaya baca masyarakat terutama anak-anak khususnya di wilayah ini.
Pihaknya mengapresiasi Perpusnas yang telah mengagas program tersebut sehingga dapat mengalokasinya buku-buku berkualitas ke seluruh Indonesia termasuk di Sumatera Utara.
"Ini sangat-sangat luar biasa, itu kan satu-satu perpustakaan mendapat 1.000 buku. Kita memiliki 525 perpustakaan maupun taman baca. Berarti ada 500 ribu lebih buku yang dialokasikan ke Sumut," kata dia.
Oleh karena itu, dia berharap dengan adanya alokasi buku tersebut dapat mendorong minat baca masyarakat khususnya bagi anak-anak sehingga sehingga literasi di Sumut dapat meningkat.
Dia menjelaskan angka literasi di Sumut berdasarkan hasil survei Perpusnas pada tahun 2023 berada di angka 56,70 atau berada di bawah angka nasional yakni 64.
"Untuk itu di tahun 2024 kita target di atas 65. Dengan adanya alokasi buku ini dapat mendorong minat baca masyarakat," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2024