PT Sorik Marapi Geotermal Power (PT SMGP) bergerak di bidang panas bumi kembali melakukan aktivasi pembukaan sumur V-02 baru (initial wel discharge) di Desa Sibanggor Julu, Kecamatan Puncak Sorik Marapi, Rabu (13/11).
Aktivasi pembukaan sumur tersebut turut juga dihadiri Kapolres Madina, AKBP Arie Sofandi Paloh, Dandim 0212/Tapsel, Letkol Arm Delli Adi Yudha Nurcahyo SE MM, Camat Puncak Sorik Marapi, Yanja Nasution, tim inspektur EBTKE dan lainnya.
Kepala Tehnik Panas bumi PT SMGP, Ali Sahid, Senin (18/11) menyampaikan, sebelum pembukaan sumur dilakukan pihak perusahaan sebelumnya juga sudah melakukan serangkaian kegiatan, diantaranya sosialisasi terhadap masyarakat setempat, menyiapkan pengamanan dari kepolisian resort Mandailing Natal, security dan pelibatan PAM desa serta pengecekan alat monitor hidrogen sulfida (H2S). Dan persiapan teknis ini dilakukan secara maksimal diatas standar yang biasa dilakukan dalam proses pembukaan sumur baru dibanding di daerah lainnya.
"Ada dua metode yang dilakukan, dan pada saat ini lewat metode mitigasi paling tinggi dengan cara eliminasi potensi bahaya H2S, yakni keran/valve 3 inchi dibuka seperempat putaran. Artinya keluar aliran gas paling kecil, dimana nantinya H2S yang bersifat asam langsung dinetralisir dengan menyemprotkan cairan NaOH yang bersifat basa dan pada akhirnya menjadi garam dan air", ujarnya.
Ali Sahid menambahkan tempat pembukaan sumur langsung dipantau CCTV yang bisa ditonton masyarakat secara live streaming di kantor Camat Puncak Sorik Marapi.
"Pembagian puluhan alat detektor untuk mendeteksi gas H2S juga sudah dibagikan kepada tim yang bertugas di 14 lokasi sekitar sumur serta 2 desa Sibanggor Julu dan Sibanggor Tonga. Sebelumnya sumur V-02 sempat diuji coba pada Tanggal 26 Agustus kemarin, Alhamdullilah berjalan lancar dan aman," ucapnya.
Ali Sahid menambahkan, pihak SMGP berkomitmen untuk menerapkan prinsip keselamatan (Safety) dalam pembukaan sumur V-02 untuk menunjukkan kepada masyarakat bahwa situasi aman dan terkendali.
"Kita bersama tim berada di sekitar lokasi yang hanya berjarak puluhan meter dari sumur. Alhamdulillah, tidak ada masalah. Hal ini untuk memastikan masyarakat yang jaraknya 800 Meter hingga 1,4 KM tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, suatu hal yang pada waktu lalu menjadi pertanyaan besar bagi kita," katanya.
Sementara itu, Dudi Supriyadi sebagai welltesting supervisor menambahkan secara teknis tentang pembukaan sumur V-02 sudah melakukan serangkaian kegiatan sosialisasi
"Persiapan SOP paling maksimal dibandingkan dengan geotermal lainnya. Pengaman PAM kepolisian, scurity, PAM desa. Drone diterbangkan pada radius 300 meter dengan deteksi hot spot dari lokasi sumur, harus steril dari masyarakat yang tidak berkepentingan, demi keamanan ," jelas Dudi.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2024
Aktivasi pembukaan sumur tersebut turut juga dihadiri Kapolres Madina, AKBP Arie Sofandi Paloh, Dandim 0212/Tapsel, Letkol Arm Delli Adi Yudha Nurcahyo SE MM, Camat Puncak Sorik Marapi, Yanja Nasution, tim inspektur EBTKE dan lainnya.
Kepala Tehnik Panas bumi PT SMGP, Ali Sahid, Senin (18/11) menyampaikan, sebelum pembukaan sumur dilakukan pihak perusahaan sebelumnya juga sudah melakukan serangkaian kegiatan, diantaranya sosialisasi terhadap masyarakat setempat, menyiapkan pengamanan dari kepolisian resort Mandailing Natal, security dan pelibatan PAM desa serta pengecekan alat monitor hidrogen sulfida (H2S). Dan persiapan teknis ini dilakukan secara maksimal diatas standar yang biasa dilakukan dalam proses pembukaan sumur baru dibanding di daerah lainnya.
"Ada dua metode yang dilakukan, dan pada saat ini lewat metode mitigasi paling tinggi dengan cara eliminasi potensi bahaya H2S, yakni keran/valve 3 inchi dibuka seperempat putaran. Artinya keluar aliran gas paling kecil, dimana nantinya H2S yang bersifat asam langsung dinetralisir dengan menyemprotkan cairan NaOH yang bersifat basa dan pada akhirnya menjadi garam dan air", ujarnya.
Ali Sahid menambahkan tempat pembukaan sumur langsung dipantau CCTV yang bisa ditonton masyarakat secara live streaming di kantor Camat Puncak Sorik Marapi.
"Pembagian puluhan alat detektor untuk mendeteksi gas H2S juga sudah dibagikan kepada tim yang bertugas di 14 lokasi sekitar sumur serta 2 desa Sibanggor Julu dan Sibanggor Tonga. Sebelumnya sumur V-02 sempat diuji coba pada Tanggal 26 Agustus kemarin, Alhamdullilah berjalan lancar dan aman," ucapnya.
Ali Sahid menambahkan, pihak SMGP berkomitmen untuk menerapkan prinsip keselamatan (Safety) dalam pembukaan sumur V-02 untuk menunjukkan kepada masyarakat bahwa situasi aman dan terkendali.
"Kita bersama tim berada di sekitar lokasi yang hanya berjarak puluhan meter dari sumur. Alhamdulillah, tidak ada masalah. Hal ini untuk memastikan masyarakat yang jaraknya 800 Meter hingga 1,4 KM tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, suatu hal yang pada waktu lalu menjadi pertanyaan besar bagi kita," katanya.
Sementara itu, Dudi Supriyadi sebagai welltesting supervisor menambahkan secara teknis tentang pembukaan sumur V-02 sudah melakukan serangkaian kegiatan sosialisasi
"Persiapan SOP paling maksimal dibandingkan dengan geotermal lainnya. Pengaman PAM kepolisian, scurity, PAM desa. Drone diterbangkan pada radius 300 meter dengan deteksi hot spot dari lokasi sumur, harus steril dari masyarakat yang tidak berkepentingan, demi keamanan ," jelas Dudi.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2024