Pj Bupati Langkat Faisal Hasrimy menyampaikan sektor kesehatan terus mencatat prestasi gemilang yang tidak lepas dari penerapan prinsip Loyalitas, Militansi, Totalitas, dan Integritas (LMTI).
"Ini menunjukkan bagaimana kepemimpinan berbasis prinsip kuat dan kolaborasi efektif mampu mengatasi berbagai tantangan di sektor vital ini," kata Faisal Hasrimy di Stabat, Selasa (22/10).
Salah satu bukti nyata dari pencapaian tersebut adalah keberhasilan program Universal Health Coverage (UHC) di Langkat, yang per 1 Oktober 2024 telah mencakup 91,35 persen penduduk, atau sekitar 1.013.272 jiwa dari total 1.109.248 jiwa penduduk terdaftar dalam BPJS Kesehatan (Data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Langkat).
Pencapaian ini merupakan hasil dari loyalitas dan militansi dalam menjalankan program-program kesehatan, serta totalitas dalam upaya memberikan pelayanan kesehatan tanpa diskriminasi di seluruh fasilitas kesehatan seperti puskesmas, puskesmas pembantu, dan pondok bersalin desa di berbagai pelosok Langkat.
Tidak berhenti di situ, berbagai program inovatif juga terlaksana dengan sukses, salah satunya adalah implementasi Telemedicine. Dengan memanfaatkan teknologi kesehatan jarak jauh seperti Tele Ultrasonografi, Tele Elektrokardiografi dan Tele Konsultasi, masyarakat yang tinggal di wilayah terpencil kini bisa mendapatkan akses kesehatan yang cepat dan efektif.
Program ini merupakan bukti nyata integritas Pj. Bupati dalam mengatasi masalah aksesibilitas layanan kesehatan dan mewujudkan pelayanan prima bagi semua lapisan masyarakat.
Dalam penanganan kegawatdaruratan, program PSC 119 juga menjadi inovasi penting yang ditingkatkan oleh Faisal Hasrimy. Dengan armada ambulans darat dan air yang siap melayani masyarakat 24 jam, serta kolaborasi dengan program Langkat Siaga 112, pelayanan kesehatan menjadi lebih responsif dan terjangkau. Langkah ini kembali membuktikan prinsip loyalitas dan totalitas Pj. Bupati dalam menjaga kesehatan dan keselamatan warga.
Selain itu, pencapaian dalam kesehatan lingkungan melalui program STOP BABS (Buang Air Besar Sembarangan) yang mencapai 64 persen menunjukkan bahwa komitmen terhadap kesehatan masyarakat tidak hanya berfokus pada pelayanan medis, tetapi juga pada aspek kesehatan lingkungan yang berdampak luas.
Target 100 persen untuk program ini diharapkan dapat tercapai pada akhir 2024, sejalan dengan prinsip militansi dalam menjalankan program-program berkelanjutan.
Akreditasi puskesmas dan rumah sakit di Langkat juga mengalami kemajuan pesat. Sebanyak 32 puskesmas telah terakreditasi, dengan 12 di antaranya mendapatkan predikat Paripurna. Hal yang sama juga tercermin di sektor rumah sakit, di mana kima rumah sakit berhasil meraih akreditasi Paripurna Capaian ini tidak lepas dari semangat integritas dan kolaborasi yang ditanamkan.
Langkat juga menjadi pionir dalam program Integrasi Pelayanan Primer (ILP), yang telah dilaksanakan di 13 puskesmas. Program ini memperkuat layanan kesehatan primer yang lebih terintegrasi dan berorientasi pada kebutuhan masyarakat.
Di sisi lain, penggunaan Aplikasi Satu Data Kesehatan (ASDK) membantu dalam analisis kebijakan yang tepat sasaran, dengan 72 persen data puskesmas telah terinput, dan diharapkan mencapai 100 persen pada akhir tahun ini.
Penanganan stunting yang berhasil mendata 101.364 anak dan menurunkan angka kasus menjadi hanya 0,37 persen juga menjadi bukti bagaimana totalitas Pj. Bupati dalam memastikan gizi dan kesehatan anak-anak di Langkat.
Program pemberian makanan tambahan (PMT) lokal menjadi strategi yang terintegrasi dalam mengatasi masalah stunting di seluruh desa di Langkat.
Keberhasilan lainnya adalah pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) dalam penanganan Diabetes Mellitus (DM) dan Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ), masing-masing dengan capaian 82 persen dan 76 persen. Langkat, di bawah kepemimpinan Faisal Hasrimy, terus memperkuat layanan kesehatan dan berinovasi demi kesejahteraan masyarakat.
Keberhasilan berbagai program kesehatan di Kabupaten Langkat adalah bukti nyata bahwa prinsip LMTI yang diterapkan oleh Pj Bupati Faisal Hasrimy, bersama dengan kolaborasi seluruh elemen terkait, mampu menghadirkan transformasi di bidang kesehatan.
Kepemimpinan yang berbasis loyalitas, militansi, totalitas, dan integritas menjadi kunci utama dalam mencapai visi kesehatan yang lebih baik bagi seluruh masyarakat Langkat. Dengan berbagai inisiatif yang terus berjalan, Langkat optimis mampu mencapai target kesehatan yang lebih tinggi di masa mendatang.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2024
"Ini menunjukkan bagaimana kepemimpinan berbasis prinsip kuat dan kolaborasi efektif mampu mengatasi berbagai tantangan di sektor vital ini," kata Faisal Hasrimy di Stabat, Selasa (22/10).
Salah satu bukti nyata dari pencapaian tersebut adalah keberhasilan program Universal Health Coverage (UHC) di Langkat, yang per 1 Oktober 2024 telah mencakup 91,35 persen penduduk, atau sekitar 1.013.272 jiwa dari total 1.109.248 jiwa penduduk terdaftar dalam BPJS Kesehatan (Data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Langkat).
Pencapaian ini merupakan hasil dari loyalitas dan militansi dalam menjalankan program-program kesehatan, serta totalitas dalam upaya memberikan pelayanan kesehatan tanpa diskriminasi di seluruh fasilitas kesehatan seperti puskesmas, puskesmas pembantu, dan pondok bersalin desa di berbagai pelosok Langkat.
Tidak berhenti di situ, berbagai program inovatif juga terlaksana dengan sukses, salah satunya adalah implementasi Telemedicine. Dengan memanfaatkan teknologi kesehatan jarak jauh seperti Tele Ultrasonografi, Tele Elektrokardiografi dan Tele Konsultasi, masyarakat yang tinggal di wilayah terpencil kini bisa mendapatkan akses kesehatan yang cepat dan efektif.
Program ini merupakan bukti nyata integritas Pj. Bupati dalam mengatasi masalah aksesibilitas layanan kesehatan dan mewujudkan pelayanan prima bagi semua lapisan masyarakat.
Dalam penanganan kegawatdaruratan, program PSC 119 juga menjadi inovasi penting yang ditingkatkan oleh Faisal Hasrimy. Dengan armada ambulans darat dan air yang siap melayani masyarakat 24 jam, serta kolaborasi dengan program Langkat Siaga 112, pelayanan kesehatan menjadi lebih responsif dan terjangkau. Langkah ini kembali membuktikan prinsip loyalitas dan totalitas Pj. Bupati dalam menjaga kesehatan dan keselamatan warga.
Selain itu, pencapaian dalam kesehatan lingkungan melalui program STOP BABS (Buang Air Besar Sembarangan) yang mencapai 64 persen menunjukkan bahwa komitmen terhadap kesehatan masyarakat tidak hanya berfokus pada pelayanan medis, tetapi juga pada aspek kesehatan lingkungan yang berdampak luas.
Target 100 persen untuk program ini diharapkan dapat tercapai pada akhir 2024, sejalan dengan prinsip militansi dalam menjalankan program-program berkelanjutan.
Akreditasi puskesmas dan rumah sakit di Langkat juga mengalami kemajuan pesat. Sebanyak 32 puskesmas telah terakreditasi, dengan 12 di antaranya mendapatkan predikat Paripurna. Hal yang sama juga tercermin di sektor rumah sakit, di mana kima rumah sakit berhasil meraih akreditasi Paripurna Capaian ini tidak lepas dari semangat integritas dan kolaborasi yang ditanamkan.
Langkat juga menjadi pionir dalam program Integrasi Pelayanan Primer (ILP), yang telah dilaksanakan di 13 puskesmas. Program ini memperkuat layanan kesehatan primer yang lebih terintegrasi dan berorientasi pada kebutuhan masyarakat.
Di sisi lain, penggunaan Aplikasi Satu Data Kesehatan (ASDK) membantu dalam analisis kebijakan yang tepat sasaran, dengan 72 persen data puskesmas telah terinput, dan diharapkan mencapai 100 persen pada akhir tahun ini.
Penanganan stunting yang berhasil mendata 101.364 anak dan menurunkan angka kasus menjadi hanya 0,37 persen juga menjadi bukti bagaimana totalitas Pj. Bupati dalam memastikan gizi dan kesehatan anak-anak di Langkat.
Program pemberian makanan tambahan (PMT) lokal menjadi strategi yang terintegrasi dalam mengatasi masalah stunting di seluruh desa di Langkat.
Keberhasilan lainnya adalah pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) dalam penanganan Diabetes Mellitus (DM) dan Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ), masing-masing dengan capaian 82 persen dan 76 persen. Langkat, di bawah kepemimpinan Faisal Hasrimy, terus memperkuat layanan kesehatan dan berinovasi demi kesejahteraan masyarakat.
Keberhasilan berbagai program kesehatan di Kabupaten Langkat adalah bukti nyata bahwa prinsip LMTI yang diterapkan oleh Pj Bupati Faisal Hasrimy, bersama dengan kolaborasi seluruh elemen terkait, mampu menghadirkan transformasi di bidang kesehatan.
Kepemimpinan yang berbasis loyalitas, militansi, totalitas, dan integritas menjadi kunci utama dalam mencapai visi kesehatan yang lebih baik bagi seluruh masyarakat Langkat. Dengan berbagai inisiatif yang terus berjalan, Langkat optimis mampu mencapai target kesehatan yang lebih tinggi di masa mendatang.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2024