Panglima Kodam I Bukit Barisan Mayjen TNI Mochammad Hasan menyambut Satgas Pengamanan Terbatas RI-Papua Nugini Kewilayahan Yonif 122/Tombak Sakti dari Papua dengan menggunakan KRI Teluk Calang-524 di Pelabuhan Dermaga 103 Belawan, Medan.
"Sebanyak 450 perajurit sudah kembali menjalankan tugas lebih kurang 1,5 tahun di daerah perbatasan RI dan Papua Nugini. Di sana menjaga kondisi situasi keamanan wilayah tetap terjaga," ujar Hasan di Medan, Jumat.
Pangdam mengatakan dalam pengamanan perbatasan tersebut, satu perajurit meninggal dunia karena sakit yang disebabkan terkena malaria pada Mei.
Menurut Hasan, kondisi daerah di perbatasan Papua tersebut merupakan tempat yang banyak terkena penyakit malaria.
"Penangan medis sudah maksimal, hanya saja perajurit tersebut berada di posisi cukup jauh," kata Hasan.
Secara keseluruhan, dia mengatakan, perajurit yang ditugaskan ini merupakan salah satu batalyon yang berprestasi dalam tugasnya, dan patut berbangga dalam waktu tiga bulan ini tiga batalyon kembali dari pelaksanaan tugas operasi.
Lebih lanjut, batalyon ini yang terakhir dalam pelaksanaan tugas di tahun 2024. Setelah ini, Hasan mengatakan perajurit tersebut akan menyiapkan beberapa satuan untuk melaksanakan tugas baik dalam maupun luar negeri.
Selain itu, dia mengatakan mengatakan perajurit tersebut akan mempersiapkan juga untuk menambah kekuatan dalam menambahkan pelaksanaan pengamanan pemilihan kepala daerah (pilkada) bersama dengan Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Utara.
"Kami sudah menyusun skema, termasuk batalyon yang datang ini akan dilibatkan dalam pengamanan," kata dia.
Dalam sambutannya, Pangdam Hasan mengatakan perajurit yang ditugaskan tersebut memiliki prestasi yang baik di antaranya menyita barang-barang atau senjata, amunisi, narkoba dan minuman keras maupun menemukan ladang ganja di perbatasan tersebut.
Kemudian perajurit tersebut melakukan penangkapan terhadap 20 warga negara asing yang masuk tanpa dokumen kewilayahan RI, dan mencegah melintas barang-barang kebutuhan keluar di wilayah Indonesia ke Papua Nugini seperti bahan makanan, sepeda motor dan lainnya.
"Pencapaian ini merupakan bukti nyata profesionalisme prajurit Yonif 122 Tombak Sakti dalam menjalankan tugas yang diamanatkan oleh negara.Jadikan pengalaman tugas ini menjadi modal yang berarti menjadi lebih baik, dalam pengabdian di massa yang akan datang," kata Hasan.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2024
"Sebanyak 450 perajurit sudah kembali menjalankan tugas lebih kurang 1,5 tahun di daerah perbatasan RI dan Papua Nugini. Di sana menjaga kondisi situasi keamanan wilayah tetap terjaga," ujar Hasan di Medan, Jumat.
Pangdam mengatakan dalam pengamanan perbatasan tersebut, satu perajurit meninggal dunia karena sakit yang disebabkan terkena malaria pada Mei.
Menurut Hasan, kondisi daerah di perbatasan Papua tersebut merupakan tempat yang banyak terkena penyakit malaria.
"Penangan medis sudah maksimal, hanya saja perajurit tersebut berada di posisi cukup jauh," kata Hasan.
Secara keseluruhan, dia mengatakan, perajurit yang ditugaskan ini merupakan salah satu batalyon yang berprestasi dalam tugasnya, dan patut berbangga dalam waktu tiga bulan ini tiga batalyon kembali dari pelaksanaan tugas operasi.
Lebih lanjut, batalyon ini yang terakhir dalam pelaksanaan tugas di tahun 2024. Setelah ini, Hasan mengatakan perajurit tersebut akan menyiapkan beberapa satuan untuk melaksanakan tugas baik dalam maupun luar negeri.
Selain itu, dia mengatakan mengatakan perajurit tersebut akan mempersiapkan juga untuk menambah kekuatan dalam menambahkan pelaksanaan pengamanan pemilihan kepala daerah (pilkada) bersama dengan Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Utara.
"Kami sudah menyusun skema, termasuk batalyon yang datang ini akan dilibatkan dalam pengamanan," kata dia.
Dalam sambutannya, Pangdam Hasan mengatakan perajurit yang ditugaskan tersebut memiliki prestasi yang baik di antaranya menyita barang-barang atau senjata, amunisi, narkoba dan minuman keras maupun menemukan ladang ganja di perbatasan tersebut.
Kemudian perajurit tersebut melakukan penangkapan terhadap 20 warga negara asing yang masuk tanpa dokumen kewilayahan RI, dan mencegah melintas barang-barang kebutuhan keluar di wilayah Indonesia ke Papua Nugini seperti bahan makanan, sepeda motor dan lainnya.
"Pencapaian ini merupakan bukti nyata profesionalisme prajurit Yonif 122 Tombak Sakti dalam menjalankan tugas yang diamanatkan oleh negara.Jadikan pengalaman tugas ini menjadi modal yang berarti menjadi lebih baik, dalam pengabdian di massa yang akan datang," kata Hasan.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2024