Perhelatan PON (Pekan Olahraga Nasional ) XXI Aceh-Sumatera Utara 2024 tampaknya membawa berkah bagi para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) terutama bagi pedagang usaha kaos yang didesain khusus berlogo PON XXI 2024, mereka mengaku beromzet puluhan juta rupiah sejak perhelatan olahraga empat tahunan itu digelar di Sumatera Utara.
Poltak, pedagang yang ditemui di sekitar Gelanggang Olahraga (GOR) Dispora Pancing Deli Serdang, Sabtu, menjelaskan dari awal pertandingan digelar ia mulai berjualan kaos berlogo PON 2024 dengan memastikan akan banyak dicari masyarakat, atau kontingen PON dari berbagai daerah lain untuk dibawa pulang sebagai oleh-oleh.
“Saya sudah prediksi permintaan kaos seperti ini akan banyak, dan benar saja penjualan lumayan banyak, benar-benar membawa rezeki untuk pelaku UMKM,” ujarnya,
Lebih lanjut, Poltak bercerita , jika ia berhasil menjual rata-rata 150 kaos berlogo PON setiap harinya, permintaan banyak dari kontingen atau pengunjung dari luar daerah untuk dibawa pulang ke daerah asal sebagai oleh-oleh.
“Kadang bisa 150 potong per harinya, itu hanya dari masyarakat dan pengunjung dari luar daerah, kadang juga bisa lebih karena ada permintaan yang banyak dari kontingen untuk oleh-oleh,” lanjutnya.
Kaos berlogo PON yang dijual oleh Poltak pun memiliki harga yang bervariasi, mulai dari yang murah hingga mahal tergantung ukuran dan kualitas bahan. Termurah, kaos PON di banderol dengan harga Rp 40.000 per potong, sedangkan yang mahal sampai Rp 120.000 per potong.
Namun, harga tersebut bisa berkurang jika membeli dalam jumlah yang banyak. Bahkan Poltak pernah menerima pesanan hingga mencapai Rp 10 juta dan akan diberi potongan harga.
“Omsetnya banyak sekali, saya bersyukur seperti kemarin omset sampai Rp 10 juta sehari karena ada orderan banyak, kalau tidak ada pun dari masyarakat yang hadir saja bisa tembus Rp 5-8 juta per harinya,” ujarnya.
Tak hanya Poltak, pedagang lain juga mendapatkan banyak keuntungan di acara PON 2024 ini, seperti Asri (26) ia bisa mendapatkan keuntungan Rp 3-8 juta per harinya dari berjualan kaos, tumbler, sal hingga topi berlogo PON.
“Luar bisa antusias masyarakat setiap hari banyak laku, namun yang paling laris memang kaos dan syal,” ujarnya.
Terlebih pekan ini ada libur panjang, Asri berharap agar masyarakat semakin ramai hadir ke Gelanggang Olahraga (GOR) Dispora Pancing untuk berbelanja.
Sebelumnya, Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (Diskop UKM) Provinsi Sumatera Utara mencatat nilai penjualan produk UMKM dalam penyelenggaraan PON XXI/2024 telah mencapai Rp300 juta.
Naslindo menyampaikan capaian tersebut tidak terlepas dari semangat UMKM-UMKM di Sumatera Utara yang antusias mengikuti festival ataupun bazar UMKM di tengah pelaksanaan PON 2024 ini.
PON Aceh-Sumut 2024 diselenggarakan pada 8-20 September, namun sejumlah pertandingan sudah digelar sejak akhir Agustus. Sebanyak 65 cabang olahraga akan dipertandingkan dalam perhelatan di dua wilayah tersebut, yang diisi mulai dari cabang olahraga tradisional hingga modern.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2024
Poltak, pedagang yang ditemui di sekitar Gelanggang Olahraga (GOR) Dispora Pancing Deli Serdang, Sabtu, menjelaskan dari awal pertandingan digelar ia mulai berjualan kaos berlogo PON 2024 dengan memastikan akan banyak dicari masyarakat, atau kontingen PON dari berbagai daerah lain untuk dibawa pulang sebagai oleh-oleh.
“Saya sudah prediksi permintaan kaos seperti ini akan banyak, dan benar saja penjualan lumayan banyak, benar-benar membawa rezeki untuk pelaku UMKM,” ujarnya,
Lebih lanjut, Poltak bercerita , jika ia berhasil menjual rata-rata 150 kaos berlogo PON setiap harinya, permintaan banyak dari kontingen atau pengunjung dari luar daerah untuk dibawa pulang ke daerah asal sebagai oleh-oleh.
“Kadang bisa 150 potong per harinya, itu hanya dari masyarakat dan pengunjung dari luar daerah, kadang juga bisa lebih karena ada permintaan yang banyak dari kontingen untuk oleh-oleh,” lanjutnya.
Kaos berlogo PON yang dijual oleh Poltak pun memiliki harga yang bervariasi, mulai dari yang murah hingga mahal tergantung ukuran dan kualitas bahan. Termurah, kaos PON di banderol dengan harga Rp 40.000 per potong, sedangkan yang mahal sampai Rp 120.000 per potong.
Namun, harga tersebut bisa berkurang jika membeli dalam jumlah yang banyak. Bahkan Poltak pernah menerima pesanan hingga mencapai Rp 10 juta dan akan diberi potongan harga.
“Omsetnya banyak sekali, saya bersyukur seperti kemarin omset sampai Rp 10 juta sehari karena ada orderan banyak, kalau tidak ada pun dari masyarakat yang hadir saja bisa tembus Rp 5-8 juta per harinya,” ujarnya.
Tak hanya Poltak, pedagang lain juga mendapatkan banyak keuntungan di acara PON 2024 ini, seperti Asri (26) ia bisa mendapatkan keuntungan Rp 3-8 juta per harinya dari berjualan kaos, tumbler, sal hingga topi berlogo PON.
“Luar bisa antusias masyarakat setiap hari banyak laku, namun yang paling laris memang kaos dan syal,” ujarnya.
Terlebih pekan ini ada libur panjang, Asri berharap agar masyarakat semakin ramai hadir ke Gelanggang Olahraga (GOR) Dispora Pancing untuk berbelanja.
Sebelumnya, Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (Diskop UKM) Provinsi Sumatera Utara mencatat nilai penjualan produk UMKM dalam penyelenggaraan PON XXI/2024 telah mencapai Rp300 juta.
Naslindo menyampaikan capaian tersebut tidak terlepas dari semangat UMKM-UMKM di Sumatera Utara yang antusias mengikuti festival ataupun bazar UMKM di tengah pelaksanaan PON 2024 ini.
PON Aceh-Sumut 2024 diselenggarakan pada 8-20 September, namun sejumlah pertandingan sudah digelar sejak akhir Agustus. Sebanyak 65 cabang olahraga akan dipertandingkan dalam perhelatan di dua wilayah tersebut, yang diisi mulai dari cabang olahraga tradisional hingga modern.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2024