Sebanyak 12 orang putera/puteri asal Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), Sumatera Utara lolos sebagai Pekerja Migran ke Korea Selatan.
"Ke 12 orang calon pahlawan devisa negara ini sektor budidaya perikanan, setelah mereka mendapat sertifikat kompetensi," Bupati Tapsel, Dolly Pasaribu, Selasa.
Mereka yang ke 12 yakni Muhammad Iqbal asal (Batang Toru), Yudi Kurniawan dan Ali Imran (Sipirok), Jupriandi (Arse), Yudi Siregar dan Karim (Angkola Timur), Azhari dan Doni (Angkola Barat), Azriel (Tantom Angkola), Saydah (Saipar Dolok Hole), Riswan dan Irfan Muda (Batang Angkola).
Awalnya ada 47 putera/puteri Tapsel yang mengikuti seleksi namun masih 12 yang baru lolos mendapat sertifikat kompetensi agar bisa bekerja ke Korea Selatan setelah juga proses medical chek up dan paspor mereka selesai.
Baca juga: Bupati Tapsel tinjau astaka MTQ ke-39 tingkat Sumut di Sipirok
"Asa enam orang juga lolos mendapatkan sertifikat kompetensi pada bidang manufaktur. Hanya saja ke enam nya masih menunggu proses medical chek up dan paspor," jelasnya.
Kendati demikian, Bupati berharap sisa yang 29 orang dari seluruh 47 orang lain dari berbagai bidang yang diikuti juga bisa lolos dalam tahapan seleksi untuk mengikuti jejak ke 12 rekannya yang sudah lolos.
Sementara Kadis Ketenagakerjaan Tapsel, Ahmad Radja Nasution mengatakan, untuk bisa lolos menjadi Pekerja Migran ke Korsel puluhan putera/puteri Tapsel harus melewati berbagai proses.
Ahmad Radja menjelaskan, awalnya ada 50 orang yang kita latih di balai latihan kerja (BLK) Tapsel di Siharangkarang (6 hingga delapan bulan pembekalan awal). Seluruh biaya ditanggung Pemkab Tapsel.
"Lanjut pembekalan untuk mendapatkan sertifikat kompetensi di Indramayu, Jawa Barat (tersisa 47 orang). Lalu mereka mengikuti try out, tahap selanjutnya ujian nasional pertama dan ujian nasional kedua (Semarang)," ujarnya.
Baca juga: Intervensi pencegahan stunting 2024, ini yang dilakukan Bupati bersama Ketua PKK Tapsel
Bagi setiap calon pekerja migran yang sudah lulus ujian nasional (seperti yang enam orang terdahulu) kembali ke Medan untuk proses medical chek up dan pengurusan parpor.
"Bagi calon pahlawan devisa negara yang sudah lolos ke Korsel, prosesnya tinggal menunggu jadwal pemberangkatan oleh Badan Pelayanan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI)," kata Radja.
Lanjut Radja, bahwa pekerja migran Korea Selatan ini bagian dari program G to G oleh BP2MI. Di samping komitmen kuat Bupati Tapsel Dolly Pasaribu untuk membuka peluang kesempatan putera/puteri daerah menjadi tenaga kerja ke luar negeri.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2024
"Ke 12 orang calon pahlawan devisa negara ini sektor budidaya perikanan, setelah mereka mendapat sertifikat kompetensi," Bupati Tapsel, Dolly Pasaribu, Selasa.
Mereka yang ke 12 yakni Muhammad Iqbal asal (Batang Toru), Yudi Kurniawan dan Ali Imran (Sipirok), Jupriandi (Arse), Yudi Siregar dan Karim (Angkola Timur), Azhari dan Doni (Angkola Barat), Azriel (Tantom Angkola), Saydah (Saipar Dolok Hole), Riswan dan Irfan Muda (Batang Angkola).
Awalnya ada 47 putera/puteri Tapsel yang mengikuti seleksi namun masih 12 yang baru lolos mendapat sertifikat kompetensi agar bisa bekerja ke Korea Selatan setelah juga proses medical chek up dan paspor mereka selesai.
Baca juga: Bupati Tapsel tinjau astaka MTQ ke-39 tingkat Sumut di Sipirok
"Asa enam orang juga lolos mendapatkan sertifikat kompetensi pada bidang manufaktur. Hanya saja ke enam nya masih menunggu proses medical chek up dan paspor," jelasnya.
Kendati demikian, Bupati berharap sisa yang 29 orang dari seluruh 47 orang lain dari berbagai bidang yang diikuti juga bisa lolos dalam tahapan seleksi untuk mengikuti jejak ke 12 rekannya yang sudah lolos.
Sementara Kadis Ketenagakerjaan Tapsel, Ahmad Radja Nasution mengatakan, untuk bisa lolos menjadi Pekerja Migran ke Korsel puluhan putera/puteri Tapsel harus melewati berbagai proses.
Ahmad Radja menjelaskan, awalnya ada 50 orang yang kita latih di balai latihan kerja (BLK) Tapsel di Siharangkarang (6 hingga delapan bulan pembekalan awal). Seluruh biaya ditanggung Pemkab Tapsel.
"Lanjut pembekalan untuk mendapatkan sertifikat kompetensi di Indramayu, Jawa Barat (tersisa 47 orang). Lalu mereka mengikuti try out, tahap selanjutnya ujian nasional pertama dan ujian nasional kedua (Semarang)," ujarnya.
Baca juga: Intervensi pencegahan stunting 2024, ini yang dilakukan Bupati bersama Ketua PKK Tapsel
Bagi setiap calon pekerja migran yang sudah lulus ujian nasional (seperti yang enam orang terdahulu) kembali ke Medan untuk proses medical chek up dan pengurusan parpor.
"Bagi calon pahlawan devisa negara yang sudah lolos ke Korsel, prosesnya tinggal menunggu jadwal pemberangkatan oleh Badan Pelayanan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI)," kata Radja.
Lanjut Radja, bahwa pekerja migran Korea Selatan ini bagian dari program G to G oleh BP2MI. Di samping komitmen kuat Bupati Tapsel Dolly Pasaribu untuk membuka peluang kesempatan putera/puteri daerah menjadi tenaga kerja ke luar negeri.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2024