Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprov Sumut) menyatakan bahwa pelaku UMKM Sumut harus memiliki mental gigih pengusaha agar usaha mereka terus berkembang.
"Gigih itu harus karena saat ini persaingan di mana-mana," ujar Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (Diskop UKM) Sumut Naslindo Sirait di Medan, Kamis.
Menurut Naslindo, jika mempunyai mentalitas gigih, pelaku UMKM akan pantang menyerah untuk terus meningkatkan kualitas produknya.
Mereka yang seperti itu disebutnya juga pasti akan terus bersemangat memperluas pasar dagangan sehingga produk mereka lebih dikenal.
"Dengan mentalitas pengusaha yang gigih, pelaku UMKM tidak akan mengandalkan satu sarana penjualan saja, misalnya dengan offline (luring-red) yang konvensional. Mereka juga memperlebar pasar dengan menggunakan platform digital melalui e-commerce (lokapasar-red)," tutur Naslindo.
Oleh sebab itu, Naslindo menegaskan bahwa dirinya sepakat dengan pernyataan Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki yang menyebut bahwa pelaku UMKM tidak boleh berpikir "cukup".
Teten menekankan pentingnya pelaku UMKM terutama usaha mikro untuk mengubah pola pikir dari sekadar usaha untuk bertahan hidup menjadi bermental seperti pengusaha yang ingin terus maju dan berkembang.
Menkop UKM pun berharap ke depan UMKM berbasis kewirausahaan dapat menumbuhkan ekonomi baru di subsektor UMKM, tidak cuma kuliner, fesyen, kriya, tetapi juga UMKM bidang jasa dan digital, seperti game (permainan-red), aplikasi, film, musik dan fotografi.
"Saya setuju dengan Pak Menteri. Pola pikir itu memang menjadi modal penting," tutur Naslindo.
Di Sumut, pemerintah provinsi mencatat terdapat 1.166.918 pelaku usaha di wilayahnya, di mana sebanyak 98,87 persen atau 1.153.758 di antaranya bergerak di bidang usaha mikro dan kecil. Adapun 1,12 persen atau 13.610 pelaku yang berada di tataran usaha menengah dan besar.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2024