Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprov Sumut) mengoptimalkan bantuan dari Kementerian Pertanian (Kementan) untuk memaksimalkan produksi jagung di wilayahnya.
"Bantuan itu disalurkan ke semua kabupaten dan kota terutama sentra penanaman jagung," ujar Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumut Muhammad Juwaini di Medan, Senin.
Juwaini melanjutkan, sejatinya semua wilayah di Sumut menghasilkan jagung. Akan tetapi, daerah utamanya adalah Kabupaten Dairi, Karo, Simalungun, Pakpak Bharat dan Humbang Hasundutan.
Dia menyebut, pihaknya terus mengupayakan supaya produksi jagung pada tahun 2024 di Sumut sesuai rencana yaitu 1,881 juta ton dari 301.501 hektare luas panen.
Sejauh ini, Juwaini melanjutkan, produksi jagung di Sumut terus berjalan. Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumut memperkirakan, pada Januari 2024 wilayahnya mampu menghasilkan 278.685 ton jagung, lalu 127.125 ton pada Februari 2024, kemudian 100.686 ton pada Maret 2024 dan 77.397 ton pada April 2024.
Juwaini pun berharap produksi jagung tersebut dapat diserap oleh Perum Bulog supaya harganya tidak anjlok.
"Kami berharap Bulog dapat berperan menyerap hasil petani supaya harganya tidak terlalu jatuh," tutur dia.
Untuk meningkatkan produksi jagung, pada tahun 2024 Kementerian Pertanian memberikan bantuan sebesar Rp162,21 miliar dan benih untuk 180.230 hektare lahan kepada Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumut.
Sebelumnya, Kementerian Pertanian (Kementan) meminta Perum Bulog dan para pengusaha pakan yang tergabung dalam Gabungan Perusahaan Makanan Ternak (GPMT) menyerap sebanyak 4,05 juta ton potensi produksi jagung petani supaya harganya tak anjlok.
Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan Suwandi mengatakan pada Maret 2024, di tengah potensi panen jagung yang melimpah, tidak sedikit petani jagung di Indonesia mengeluh karena harga anjlok, di mana harga jagung petani bisa menyentuh Rp2.500 hingga Rp4.000 per kilogram.
Agar penyerapan jagung petani dalam negeri dapat dilakukan dengan maksimal, pemerintah pun menyetop impor jagung mulai akhir Maret 2024.
Rekomendasi impor jagung tidak diberikan oleh Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman karena para petani di banyak sentra menggelar panen raya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2024