Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara menyatakan masyarakat merasakan dampak positif dari bantuan sosial (bansos) beras yang disalurkan oleh pemerintah pusat.
"Bantuan itu meringankan beban masyarakat," ujar Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumatera Utara Muhammad Juwaini di Medan, Senin (5/2).
Kemudian, Juwaini melanjutkan, bantuan tersebut juga mampu meredam kenaikan harga beras. Hal tersebut lantaran bantuan beras itu dapat menjaga ketersediaan bahan pangan di Sumut sehingga dapat mencegah fluktuasi harga.
Menurut dia, harga beras di pasar saat ini memang belum turun setara dengan harga eceran tertinggi (HET).
"Harga beras memang tidak turun signifikan tetapi tidak terjadi lagi kenaikan tinggi," kata Juwaini.
Perum Bulog Kanwil Sumut, dengan bantuan PT Pos Regional I Sumatera, terus menyalurkan bantuan sosial beras di wilayahnya yakni untuk periode Januari-Maret 2024.
Bulog Sumut menyiapkan lebih dari 33 ribu ton beras untuk program tersebut.
Adapun bantuan itu merupakan lanjutan dari program yang diterapkan pada tahun 2023.
Tahap pertama dilakukan selama tiga bulan mulai Maret, kemudian dilanjutkan pada tahap kedua, yakni periode September-November 2023. Lalu, pemerintah memutuskan untuk memperpanjang program itu sampai Desember 2023.
Pada periode September-November 2023, bantuan itu diserahkan kepada 906.328 keluarga penerima manfaat (KPM) yang berhak mendapatkan 10 kilogram beras per bulan. Data KPM ini pula yang digunakan untuk bantuan beras bulan Desember 2023.
Terkait harga beras, pada satu pekan terakhir atau periode 29 Januari-5 Februari 2024, berdasarkan panel harga Badan Pangan Nasional, harga rata-rata beras medium di Sumut terjaga di kisaran Rp13.830-Rp14.330 per kilogram, masih di atas HET Rp11.500 per kilogram.
Sementara itu pada periode yang sama, harga rata-rata beras premium Rp14.970-Rp15.130 per kilogram, di atas HET beras premium Rp14.400 per kilogram.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pemprov Sumut: Masyarakat rasakan dampak positif bansos beras
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2024
"Bantuan itu meringankan beban masyarakat," ujar Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumatera Utara Muhammad Juwaini di Medan, Senin (5/2).
Kemudian, Juwaini melanjutkan, bantuan tersebut juga mampu meredam kenaikan harga beras. Hal tersebut lantaran bantuan beras itu dapat menjaga ketersediaan bahan pangan di Sumut sehingga dapat mencegah fluktuasi harga.
Menurut dia, harga beras di pasar saat ini memang belum turun setara dengan harga eceran tertinggi (HET).
"Harga beras memang tidak turun signifikan tetapi tidak terjadi lagi kenaikan tinggi," kata Juwaini.
Perum Bulog Kanwil Sumut, dengan bantuan PT Pos Regional I Sumatera, terus menyalurkan bantuan sosial beras di wilayahnya yakni untuk periode Januari-Maret 2024.
Bulog Sumut menyiapkan lebih dari 33 ribu ton beras untuk program tersebut.
Adapun bantuan itu merupakan lanjutan dari program yang diterapkan pada tahun 2023.
Tahap pertama dilakukan selama tiga bulan mulai Maret, kemudian dilanjutkan pada tahap kedua, yakni periode September-November 2023. Lalu, pemerintah memutuskan untuk memperpanjang program itu sampai Desember 2023.
Pada periode September-November 2023, bantuan itu diserahkan kepada 906.328 keluarga penerima manfaat (KPM) yang berhak mendapatkan 10 kilogram beras per bulan. Data KPM ini pula yang digunakan untuk bantuan beras bulan Desember 2023.
Terkait harga beras, pada satu pekan terakhir atau periode 29 Januari-5 Februari 2024, berdasarkan panel harga Badan Pangan Nasional, harga rata-rata beras medium di Sumut terjaga di kisaran Rp13.830-Rp14.330 per kilogram, masih di atas HET Rp11.500 per kilogram.
Sementara itu pada periode yang sama, harga rata-rata beras premium Rp14.970-Rp15.130 per kilogram, di atas HET beras premium Rp14.400 per kilogram.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pemprov Sumut: Masyarakat rasakan dampak positif bansos beras
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2024