PT Agincourt Resources (PTAR), pengelola tambang emas Martabe berlokasi di Kecamatan Batangtoru, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, menargetkan pada tahun 2030 mampu menurunkan 30 persen emisi gas rumah kaca (GRK) dengan menerapkan enam manajemen aspirasi.
Mahmud Subagya, Manager Environmental PTAR menyatakan itu dalam Seminar Nasional Environment, Social, dan Governance (ESG), di Jakarta yang diikuti di Sipirok melalui aplikasi Zoom, Jumat (26/1).
Seminar nasional yang digelar PTAR itu bertajuk "Adaptasi ESG melalui Dekarbonisasi dan Pelestarian Keanekaragaman Hayati untuk Menyongsong Pertambangan Berkelanjutan."
Mahmud mengatakan, keenam fokus target menurunkan 30 persen emisi GRK di 2030 itu yakni manajemen energi yakni 50 persen bauran energi baru terbarukan (EBT) di Grup Astra, manajemen air, manajemen limbah pabrik, keberagaman dan inklusivitas karyawan, kesehatan dan keselamatan kerja karyawan.
"Paling menantang adalah GRK dihasilkan bahan bakar. Ada 20 generator dengan konsumsi bahan bakar solar tiga juta liter. Kini Pembangkit Listrik Tenaga Surya 2,1 MWp sudah terbangun, tambah konsumsi energi listrik PLN," kata Mahmud.
Peran PTAR dalam pengendalian iklim, ujar Mahmud, seperti perhatian kebijakan lingkungan untuk meminimalisir dampak yang timbul. Mitigasi juga dilakukan mengantisipasi risiko-risiko tidak muncul.
Untuk proses penambangan PTAR, kata Mahmud, dilakukan secara open pit, belum sistem underground mine. Demikian halnya pembukaan lahan pihaknya cukup berhati-hati menjaga dampak pada lingkungan.
"Tambang Emas Martabe hingga Desember 2023 sudah ada membuka lahan lebih kurang 608 hektare dan 40 hektare lahan di antaranya sudah di reklamasi dengan menggunakan teknologi," katanya.
Narasumber lain yakni Senior Biodiversity and Conservation Planning-RCCC UI/CTSS-IPB Rondang Siregar. Ia fokus membicarakan pentingnya menjaga keanekaragaman hayati di sektor tambang.
Seminar yang dimoderatori Azis Husaini, redaktur ekonomi Kontan juga menghadirkan pembicara yakni Chairperson of Advisory Board Social Investment Indonesia, Jalal, Director SDG's Center Universitas Padjadjaran, Zuzy Anna.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2024
Mahmud Subagya, Manager Environmental PTAR menyatakan itu dalam Seminar Nasional Environment, Social, dan Governance (ESG), di Jakarta yang diikuti di Sipirok melalui aplikasi Zoom, Jumat (26/1).
Seminar nasional yang digelar PTAR itu bertajuk "Adaptasi ESG melalui Dekarbonisasi dan Pelestarian Keanekaragaman Hayati untuk Menyongsong Pertambangan Berkelanjutan."
Mahmud mengatakan, keenam fokus target menurunkan 30 persen emisi GRK di 2030 itu yakni manajemen energi yakni 50 persen bauran energi baru terbarukan (EBT) di Grup Astra, manajemen air, manajemen limbah pabrik, keberagaman dan inklusivitas karyawan, kesehatan dan keselamatan kerja karyawan.
"Paling menantang adalah GRK dihasilkan bahan bakar. Ada 20 generator dengan konsumsi bahan bakar solar tiga juta liter. Kini Pembangkit Listrik Tenaga Surya 2,1 MWp sudah terbangun, tambah konsumsi energi listrik PLN," kata Mahmud.
Peran PTAR dalam pengendalian iklim, ujar Mahmud, seperti perhatian kebijakan lingkungan untuk meminimalisir dampak yang timbul. Mitigasi juga dilakukan mengantisipasi risiko-risiko tidak muncul.
Untuk proses penambangan PTAR, kata Mahmud, dilakukan secara open pit, belum sistem underground mine. Demikian halnya pembukaan lahan pihaknya cukup berhati-hati menjaga dampak pada lingkungan.
"Tambang Emas Martabe hingga Desember 2023 sudah ada membuka lahan lebih kurang 608 hektare dan 40 hektare lahan di antaranya sudah di reklamasi dengan menggunakan teknologi," katanya.
Narasumber lain yakni Senior Biodiversity and Conservation Planning-RCCC UI/CTSS-IPB Rondang Siregar. Ia fokus membicarakan pentingnya menjaga keanekaragaman hayati di sektor tambang.
Seminar yang dimoderatori Azis Husaini, redaktur ekonomi Kontan juga menghadirkan pembicara yakni Chairperson of Advisory Board Social Investment Indonesia, Jalal, Director SDG's Center Universitas Padjadjaran, Zuzy Anna.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2024