Rektor Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) Medan Prof Dr Nurhayati, MAg mengatakan kerja sama internasional mampu mendorong upaya pencapaian akreditasi unggul tingkat institusi dan sejalan dengan peningkatan kualitas akademik di perguruan tinggi itu.
Hal tersebut disampaikan Rektor UINSU Prof Nurhayati di Medan, Rabu, terkait MoU antara Zarqa University of Jordania dengan 54 perguruan tinggi keagamaan Islam negeri (PTKIN) di Indonesia yang digagas UIN Raden Fattah Palembang.
Ia mengatakan peluang tersebut tentu dimanfaatkan demi kemajuan kampus sekaligus upaya untuk memenuhi indikator akreditasi unggul tingkat institusi dari aspek kerja sama internasional yang memiliki porsi cukup besar.
MoU itu nantinya diharapkan bisa diteruskan dalam penandatangan memorandum of agreement (MoA) sehingga bisa diwujudkan dalam program yang lebih teknis dan taktis. Di antaranya seperti pertukaran dosen dan mahasiswa, visit guru besar, joint research, public service dan lain sebagainya.
Prof Nurhayati menyampaikan selain MoU dengan Zarqa University of Jordania momen ini juga dimanfaatkan untuk menjalin kerja sama dalam MoU khusus dengan UIN Raden Fattah Palembang.
"MoU nanti diharapkan diteruskan dalam berbagai program yang mendukung kualitas akademik," katanya.
CEO of Zarqa University, Dr Mahmoud Abu Sheirah menyampaikan tentang profil kampus yang ia pimpin, berkaitan dengan pendidikan tinggi Islam kenamaan di Jordania.
Kini kampus Zarqa memiliki lebih dari 41 ribu orang mahasiswa. Selain menyediakan program studi (prodi) agama seperti syariah dan tarbiyah, kampus ini juga memiliki sejumlah program lain, seperti farmasi, ekonomi Islam, engineering, teknologi, arsitektur dan lainnya.
Pada 2022 karya ilmiah Zarqa menembus Scopus sebanyak 309. Sementara pada 2023 angka tersebut naik dua kali lipat hingga sekitar 600 karya ilmiah tembus Scopus.
Ia menyampaikan rasa senang, kali ini bisa menjalin kerja sama dengan kampus-kampus Islam negeri di Indonesia. Bahkan dengan jumlah yang banyak dalam satu waktu yakni dengan 54 universitas Islam.
Dengan ini bisa menambah mitra lembaga tidak hanya dengan kampus-kampus Eropa dan Amerika, namun kini dengan kampus di Asia, khususnya Indonesia. Ia berharap bisa bersama mengembangkan pendidikan, penelitian dan community service baik lingkup lokal dan internasional.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2024
Hal tersebut disampaikan Rektor UINSU Prof Nurhayati di Medan, Rabu, terkait MoU antara Zarqa University of Jordania dengan 54 perguruan tinggi keagamaan Islam negeri (PTKIN) di Indonesia yang digagas UIN Raden Fattah Palembang.
Ia mengatakan peluang tersebut tentu dimanfaatkan demi kemajuan kampus sekaligus upaya untuk memenuhi indikator akreditasi unggul tingkat institusi dari aspek kerja sama internasional yang memiliki porsi cukup besar.
MoU itu nantinya diharapkan bisa diteruskan dalam penandatangan memorandum of agreement (MoA) sehingga bisa diwujudkan dalam program yang lebih teknis dan taktis. Di antaranya seperti pertukaran dosen dan mahasiswa, visit guru besar, joint research, public service dan lain sebagainya.
Prof Nurhayati menyampaikan selain MoU dengan Zarqa University of Jordania momen ini juga dimanfaatkan untuk menjalin kerja sama dalam MoU khusus dengan UIN Raden Fattah Palembang.
"MoU nanti diharapkan diteruskan dalam berbagai program yang mendukung kualitas akademik," katanya.
CEO of Zarqa University, Dr Mahmoud Abu Sheirah menyampaikan tentang profil kampus yang ia pimpin, berkaitan dengan pendidikan tinggi Islam kenamaan di Jordania.
Kini kampus Zarqa memiliki lebih dari 41 ribu orang mahasiswa. Selain menyediakan program studi (prodi) agama seperti syariah dan tarbiyah, kampus ini juga memiliki sejumlah program lain, seperti farmasi, ekonomi Islam, engineering, teknologi, arsitektur dan lainnya.
Pada 2022 karya ilmiah Zarqa menembus Scopus sebanyak 309. Sementara pada 2023 angka tersebut naik dua kali lipat hingga sekitar 600 karya ilmiah tembus Scopus.
Ia menyampaikan rasa senang, kali ini bisa menjalin kerja sama dengan kampus-kampus Islam negeri di Indonesia. Bahkan dengan jumlah yang banyak dalam satu waktu yakni dengan 54 universitas Islam.
Dengan ini bisa menambah mitra lembaga tidak hanya dengan kampus-kampus Eropa dan Amerika, namun kini dengan kampus di Asia, khususnya Indonesia. Ia berharap bisa bersama mengembangkan pendidikan, penelitian dan community service baik lingkup lokal dan internasional.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2024