Pemerintah Provinsi Sumatera Utara fokus menaikkan produksi padi di wilayahnya dengan menambah indeks pertanaman (IP), menggunakan benih bermutu bersertifikat, dan mengubah rawa menjadi sawah pada tahun 2024.
"Itu menjadi strategi yang kami tempuh untuk meningkatkan produksi padi," ujar Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumatera Utara Muhammad Juwaini di Medan, Kamis.
Dengan menambah IP, Juwaini melanjutkan, luas tanam padi Sumut akan bertambah meski luas lahan tetap.
Jika itu terjadi, dia yakin pasokan beras juga meningkat dibandingkan tahun sebelumnya. Pada tahun 2023, dia menyebut beras Sumut surplus kurang lebih 500 ribu ton.
"Pada tahun 2023, produksi beras sekitar 2,5 juta ton dan kebutuhan dua juta ton," tutur Juwaini.
Menurut dia, ada beberapa kabupaten di Sumut yang akan dimaksimalkan IP-nya seperti Langkat, Deli Serdang, Serdang Bedagai, Simalungun, Batu Bara, Asahan, Labuhanbatu dan Tapanuli Utara.
Pemerintah, Juwaini melanjutkan, memberikan insentif untuk peningkatan IP tersebut yaitu pemberian benih gratis untuk 45 ribu hektare sawah.
Nantinya, benih itu dialokasikan ke masing-masing kabupaten dan kota di Sumut berdasarkan potensi luas sawah masing-masing.
"Pemberian benih itu akan diberikan kepada petani melalui kelompok tani. Sebenarnya itu termasuk sedikit karena lahan pertanaman padi Sumut per tahun sekitar 800 ribu hektare. Jadi kami berharap pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten mengalokasikan anggaran tambahan untuk membeli benih dan membantu petani," kata Juwaini.
Kemudian, dia memastikan bahwa Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumut akan menyediakan kebutuhan benih bermutu dan bersertifikat yang dibutuhkan petani.
"Lalu untuk rawa, kami akan memanfaatkan potensi yang ada untuk ditanami padi. Artinya rawa yang selama ini IP-nya nol bisa jadi satu. Kami akan menerapkan pola-pola itu," ujar Juwaini.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2024
"Itu menjadi strategi yang kami tempuh untuk meningkatkan produksi padi," ujar Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumatera Utara Muhammad Juwaini di Medan, Kamis.
Dengan menambah IP, Juwaini melanjutkan, luas tanam padi Sumut akan bertambah meski luas lahan tetap.
Jika itu terjadi, dia yakin pasokan beras juga meningkat dibandingkan tahun sebelumnya. Pada tahun 2023, dia menyebut beras Sumut surplus kurang lebih 500 ribu ton.
"Pada tahun 2023, produksi beras sekitar 2,5 juta ton dan kebutuhan dua juta ton," tutur Juwaini.
Menurut dia, ada beberapa kabupaten di Sumut yang akan dimaksimalkan IP-nya seperti Langkat, Deli Serdang, Serdang Bedagai, Simalungun, Batu Bara, Asahan, Labuhanbatu dan Tapanuli Utara.
Pemerintah, Juwaini melanjutkan, memberikan insentif untuk peningkatan IP tersebut yaitu pemberian benih gratis untuk 45 ribu hektare sawah.
Nantinya, benih itu dialokasikan ke masing-masing kabupaten dan kota di Sumut berdasarkan potensi luas sawah masing-masing.
"Pemberian benih itu akan diberikan kepada petani melalui kelompok tani. Sebenarnya itu termasuk sedikit karena lahan pertanaman padi Sumut per tahun sekitar 800 ribu hektare. Jadi kami berharap pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten mengalokasikan anggaran tambahan untuk membeli benih dan membantu petani," kata Juwaini.
Kemudian, dia memastikan bahwa Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumut akan menyediakan kebutuhan benih bermutu dan bersertifikat yang dibutuhkan petani.
"Lalu untuk rawa, kami akan memanfaatkan potensi yang ada untuk ditanami padi. Artinya rawa yang selama ini IP-nya nol bisa jadi satu. Kami akan menerapkan pola-pola itu," ujar Juwaini.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2024