Banjir luapan Sungai Barumun, Kabupaten Labuhanbatu Selatan mulai berdampak terhadap kesehatan warga. Banyak pengungsi yang mengeluh penyakit kulit seperti gatal, flu, batuk hingga demam.

"Iya benar sejumlah warga mulai terserang penyakit kulit seperti gatal, flu, batuk hingga demam," kata Aisyah Harahap dan Rubby Siregar Tim Pelayan Kesehatan Posko banjir di Labuhan Baru, Kecamatan Kotapinang, Kabupaten Labuhanbatu Selatan, Rabu (3/1) di Kotapinang.

Aisyah menjelaskan, sejumlah warga terdampak banjir masih bertahan di tenda pengungsian. Mereka yang datang ke posko Kesehatan mengeluhkan penyakit dan meminta obat.

"Sudah ditangani dengan memberikan obat salep, sirup untuk anak dan tablet," ujarnya.

Aisyah menyampaikan, setiap hari warga yang datang ke Posko Kesehatan bisa mencapai 50 orang. Selain itu, anak berumur 4 sampai 7 tahun ada yang terserang penyakit kulit seperti gatal-gatal, flu, batuk hingga demam mencapai 10 orang, selebihnya orang dewasa.
 
Tim Pelayan Kesehatan Posko banjir di Labuhan Baru, Kecamatan Kotapinang, Kabupaten Labuhanbatu Selatan. (ANTARA/Kurnia Hamdani)


Hujan intensitas tinggi berkala sudah terjadi sejak 18 Desember 2023. Puncaknya 28 Desember 2023 hingga menyebabkan, sisi utara Jembatan Aek Barumun-Kotapinang, Kabupaten Labuhanbatu Selatan amblas. Pemukiman serta perkebunan warga juga tergenang air.

Banjir menyebar di Desa Rasau Kelurahan Langga Payung, Desa Pasir Tuntung Kelurahan Kotapinang, Desa Asam Jawa, Desa Tanjung Mulia, Desa Batang Saponggol, Desa Teluk Panji Bom dan Desa Kampung Rakyat.

Pewarta: Kurnia Hamdani

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2024