Perum Bulog Kanwil Sumatera Utara menyediakan 10 ribu ton beras untuk tahap kedua penyaluran beras komersial ke penggilingan dan distributor di Sumut.
"Tahap kedua dibuka Senin (27/11)," ujar Pemimpin Wilayah Perum Bulog Kanwil Sumut Arif Mandu di Medan, Rabu.
Arif melanjutkan sampai saat ini, sudah ada sekitar 1.000 ton beras yang terjual ke penggilingan dan distributor.
Adapun pada tahap pertama yang dimulai 6 November 2023, Bulog Sumut juga menyediakan 10 ribu ton beras yang habis dibeli pihak penggilingan dan distributor dalam waktu sekitar dua minggu.
Menurut Arif Mandu, penyaluran beras ke penggilingan dan distributor pada tahap pertama lancar. Dia pun berharap hal serupa untuk periode kedua.
"Pembeliannya lancar. Pihak penggilingan dan distributor yang sudah membeli bisa memperoleh berasnya dengan menjemput ke gudang Bulog," kata Arif.
Bulog Sumut menjual beras komersial tersebut seharga Rp12.000 per kilogram ke penggilingan sesuai dengan instruksi pemerintah.
Khusus untuk penggilingan, mereka mesti memiliki rekomendasi dari Perpadi (Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras) jika ingin mendapatkan beras Bulog tersebut.
Sementara, harga penjualan dari penggilingan kepada masyarakat, Bulog Sumut mengimbau agar ditetapkan sekitar Rp13 ribu per kilogram atau maksimal sesuai harga eceran tertinggi (HET) beras premium Rp14.400 per kilogram.
Pemerintah melalui Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi meminta Perum Bulog untuk mengucurkan 200 ribu ton beras komersial ke penggilingan-penggilingan padi dalam negeri.
Kebijakan itu melengkapi upaya-upaya yang sudah dilakukan pemerintah, seperti distribusi beras SPHP dan bantuan pangan beras, untuk menekan harga beras yang masih tinggi.
Arief, yang juga sempat menjabat Pelaksana Tugas Menteri Pertanian, menilai distribusi penyaluran komersial Bulog merupakan langkah yang menguntungkan bagi berbagai pihak mulai dari pemerintah, pelaku usaha penggilingan padi hingga masyarakat.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023