Perum Bulog Kanwil Sumatera Utara menyatakan bahwa perawatan semua gudang milik mereka penting terutama saat stok beras penuh lantaran kedatangan ribuan ton beras impor secara berkala.

"Kami terus menjaga kebersihan gudang dan kompleks sekitarnya agar tidak mengundang hama," ujar Pemimpin Wilayah Perum Bulog Kanwil Sumut Arif Mandu kepada ANTARA di Medan, Kamis.

Arif melanjutkan, perawatan gudang-gudang Perum Bulog Sumut selalu mematuhi prinsip pengelolaan hama gudang terpadu (PHGT).

Berdasarkan laman Perum Bulog, PHGT merupakan prinsip yang mengedepankan kebersihan gudang, pemantauan perawatan komoditas dan gudang, lalu kegiatan pencegahan (seperti penyemprotan) serta kegiatan kuratif pengendalian hama seperti fumigasi.

"Selain tertib administrasi, perlu pula tertib lingkungan, termasuk di dalamnya saluran air di sekitar gudang," kata Arif.

Dia melanjutkan, Perum Bulog Sumut memiliki setidak-tidaknya 15 gudang yang tersebar di seluruh provinsi tersebut.


Kota Medan memiliki lima kompleks pergudangan, lalu Padang Sidempuan ada tiga, dua di kawasan Pematang Siantar dan Balige, lalu masing-masing satu di Sibolga, Kabanjahe, Gunungsitoli, Kisaran dan Rantauprapat.

"Total kapasitas semua gudang itu 80 ribu ton," tutur Arif.

Adapun sampai Kamis (2/11) ada sekitar 30 ribu ton beras yang ada di gudang Bulog Sumut.

Namun, itu belum termasuk beras impor yang terus berdatangan. Arif Mandu menyebut, lebih dari 45 ribu ton beras impor akan tiba secara bertahap ke Sumut sampai akhir tahun 2023.

Penuhnya gudang tersebut membuat Perum Bulog Sumut sulit untuk menyewakannya ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumut yang disebut Arif tertarik menggunakan gudang Bulog untuk menyimpan logistik Pemilu 2024.

"Memang sudah mau disewa tetapi gudang penuh," ujar Arif.

Pewarta: Michael Siahaan

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023