Anggota DPRD Kota Medan Edward Hutabarat meminta Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Pasar memperbaiki infrastruktur beberapa pasar tradisional di Kota Medan, Sumatera Utara.
"Pembangunan itu, jangan hanya perbaikan jalan dan drainase saja. Kita minta perbaiki kondisi pasar yang parah, karena saya sendiri sudah menyaksikannya," kata Edward di Medan, Rabu.
Legislator ini mengaku sangat prihatin atas kondisi infrastruktur pasar tradisional di Kota Medan yang buruk karena minim perawatan pengelola pasar, yakni Perumda Pasar.
Sebab Perumda Pasar merupakan salah satu BUMD milik Pemkot Medan yang dewasa ini mengelola 52 pasar tradisional, dan satu pasar induk di wilayah Ibukota Provinsi Sumatera Utara.
Anggota DPRD Kota Medan Eka Suranta Meliala yang ikut mendampingi para pedagang mencontohkan Pasar Kwala Bekala di Kecamatan Medan Johor yang sudah lama rusak dan semrawut.
Politisi ini menyebutkan begitu juga harga kios yang tinggi di Pasar Kwala Bekala.
"Jangan berikan peluang pihak tertentu yang mengambil keuntungan dari pedagang kecil. Kapan lagi mereka berkembang, kalau terus tertindas dan diabaikan," ucapnya.
Dirut Perumda Swarno mengatakan pihaknya telah mendengarkan keluhan para pedagang di beberapa pasar tradisional di Kota Medan, terkait infrastruktur buruk.
Khusus Pasar Kwala Bekala, pihaknya telah menyurati Dinas Sumber Daya Air Bina Marga dan Bina Konstruksi Kota Medan tiga kali agar segera diperbaiki.
"Kami meminta dukungan Komisi III DPRD Kota Medan untuk percepatan perbaikan pasar tradisional. Kita juga nantinya akan menata pedagang sesuai zonasi," papar Suwarno.
Sekretaris Persatuan Pedagang Pasar Kwala Bekala Ferdi Sembiring membeberkan kondisi Pasar Kwala Bekala yang sangat memprihatinkan, karena telah lama rusak dan semrawut.
"Pasar Kwala Bekala sudah lama rusak, namun tidak kunjung diperbaiki oleh Pemkot Medan maupun Perumda Pasar. Infrastruktur pasar sangat buruk, selalu banjir, becek dan kumuh," terang Ferdi.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023