Kepala Bagian Analisa Bisnis dan Evaluasi Kinerja PT Pegadaian Kanwil I Medan Agung Wicaksono mengatakan jumlah nasabah tabungan emas Pegadaian di wilayah kerja setempat, yakni Aceh dan Sumatera Utara, mencapai 205 ribu orang.
"Total saldo tabungannya kurang lebih 450 kilogram emas," ujar dia di Medan, Kamis (12/10).
Dia mengatakan pertumbuhan nasabah tabungan emas Pegadaian di Aceh dan Sumatera Utara rata-rata 5-10 persen per tahun.
Ia menjelaskan banyak alasan masyarakat memilih untuk memiliki tabungan emas Pegadaian, salah satunya emas tahan terhadap inflasi.
Berapa pun nilai mata uang, kata dia, harga emas bisa naik dengan besaran rata-rata 7-10 persen setiap tahun.
Selain itu, katanya, tabungan emas Pegadaian bersifat likuid atau mudah dicairkan. Dengan aplikasi Pegadaian Digital, nasabah bisa menguangkan tabungan emas mereka dari mana saja.
"Oleh karena itu, kami menyarankan masyarakat untuk menabung emas di Pegadaian," kata Agung.
PT Pegadaian Kanwil I Medan bertekad untuk terus menambah jumlah nasabah tabungan emas demi memenuhi target "Mengemaskan Indonesia" pada 2045 yang menjadi "Tahun Indonesia Emas".
Deputi Operasional PT Pegadaian Kanwil I Medan Basuki Tri Andayani menyebut Pegadaian memiliki cita-cita untuk membuat setiap keluarga di Indonesia memiliki tabungan emas.
"Emas bisa menjaga ketahanan ekonomi keluarga," katanya.
Demi mewujudkan rencana itu di daerah kerja Pegadaian Kanwil I Medan, iai menegaskan bahwa Pegadaian melakukan beberapa program, terutama menyasar generasi muda.
Hal tersebut, katanya, karena Pegadaian Kanwil I Medan menganggap anak-anak muda saat ini, terutama pelajar, akan berpengaruh terhadap perekonomian Indonesia pada 2045.
"Kami memberikan edukasi di sekolah-sekolah, kampus-kampus karena pada Tahun 2045 atau 22 tahun lagi, anak-anak itu akan memegang peranan penting dalam perekonomian negara. Jadi kalau diajarkan soal menabung emas dari bangku sekolah, mereka mampu mengelola keuangan di masa depan," ujar Basuki.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023