Pemkab Mandailing Natal (Madina), Sumatera Utara, meminta masyarakat untuk membentuk kelompok sadar wisata, terutama bagi masyarakat yang desanya memiliki objek wisata.

"Mereka diharapkan menjadi penggerak untuk berperan bersama dalam membangun dan mengelola potensi sektor pariwisata yang dimiliki," kata Plt Kepala Dinas Pariwisata Mandailing Natal, Salamuddin Nasution di Panyabungan, Kamis.

Kabupaten Mandailing Natal memiliki ratusan objek wisata yang tersebar di seluruh kecamatan yang ada di kabupaten itu, dan apabila dikelola dengan baik bisa meningkatkan perekonomian.

Seperti saat ini saja terdapat sejumlah objek wisata yang selalu ramai dikunjungi wisatawan, seperti Air Terjun Pagaran Gala-gala, Aek Milas Hutaraja, Aek Milas Putusan, Air terjun Sibontar, Pulau Ilik, Pantai Batu Badaun, Pantai Batu Rusa.

Kemudian, Bagas Godang, Pulau Tamang, Goa Pastap, Aek Milas Siabu, Sampuraga, Pesantren Musthofawiyah, Saba Sabarang, Sopo Tinjak dan Danau Saba Begu.

Ia mengatakan, pengembangan ojek wisata di Madina memang masih terkendala ketersediaan anggaran. Kendala lain dikarenakan minimnya minat para investor untuk menanamkan investasi di sektor pariwisata.

"Dua kendala itu yang kami hadapi dalam pengembangan objek wisata di Madina saat ini," katanya.
 

Meskipun dengan kondisi keterbatasan anggaran, Dinas Pariwisata Madina terus mengupayakan pengembangan sektor pariwisata di wilayah itu, di antaranya dengan menerbitkan Peraturan Daerah Nomor 2 tahun 2023 tentang rencana induk pembangunan kepariwisataan 2022-2025.

Pada 2023 ini sebut dia, Dinas Pariwisata Madina masih berfokus pada destinasi pemandian Aek Milas di Desa Huta Raja, Kecamatan Panyabungan Selatan.

Pada pemandian air panas itu sedang dilakukan pembangunan sejumlah sarana pendukung seperti kamar mandi, kantor, gazebo, dan akses.

Bila fasilitas ini  sudah selesai terbangun selanjutnya pihak pemerintah akan membuat perjanjian kerja sama dengan masyarakat setempat untuk penetapan retribusi pariwisata.

Dalam pengembangan destinasi wisata Dinas Pariwisata Madina juga melaksanakan kegiatan budaya di tempat-tempat wisata sebagai sarana untuk mempromosikan. Selain itu melaksanakan pemberdayaan kelembagaan, pengembangan sumber daya manusia seperti penambahan personel pegawai dan mengikuti sosialisasi dan diklat.

"Kami juga mendorong masyarakat agar membentuk kelompok-kelompok sadar wisata di desa dan kecamatan yang mempunyai objek wisata. Dan bagi masyarakat yang ada di sekitar objek wisata kami latih membuat kerajinan tangan dengan memanfaatkan sumber daya alam yang ada di lokasi wisata," katanya.

Pewarta: Juraidi dan Holik

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023