Polda Sumatera Utara berhasil menekan angka kecelakaan lalu lintas selama Operasi Zebra Toba 2023 yang digelar Direktorat (Dit) Lalu Lintas Polda Sumut secara serentak selama 14 hari pada 7-14 September 2023.
"Dibanding tah7n 2022 terjadi penurunan yang cukup signifikan," ujar Direktur Lalu Lintas Polda Sumut Kombes Pol Muji Ediyanto usai mengikuti peringatan Hari Lalu Lintas Bhayangkara ke-68 di Mapolda Sumut di Medan, Senin.
Ditlantas Polda Sumut mencatat, sejumlah pelanggaran yang terjadi selama digelarnya Operasi Zebra Toba 2023 di antaranya berupa tilang etle statis sebanyak 457 perkara, tilang etle mobile 182 perkara, dan tilang manual 12.420 perkara.
Kemudian, teguran 21.797 perkara, kecelakaan lalu lintas 133 kasus, korban meninggal dunia 31 orang, korban luka berat 42 orang, korban luka ringan 160 orang dan kerugian materil Rp291.150.000.
Angka-angka tersebut menurun jika dibandingkan pada 2022, di mana untuk tilang etle statis 578 perkara, tilang etle mobile 158 perkara, teguran 14.904 perkara, kecelakaan lalu lintas 243 kasus, korban meninggal dunia 54 orang, korban luka berat 93 orang, luka ringan 263 orang serta kerugian materil Rp651.950.200.
"Selama digelarnya Operasi Zebra Toba 2023 secara serentak itu berhasil menurunkan angka kecelakaan lalu lintas dan jumlah korban meninggal dunia dibandingkan tahun 2022. Namun untuk tilang manual mengalami peningkatan karena banyaknya pelaku pelanggaran lalu lintas," katanya.
Muji mengakui, saat pelaksanaan Operasi Zebra Toba 2023 masih banyak masyarakat yang tercatat melakukan pelanggaran lalu lintas seperti tidak memakai helm, melawan harus, tidak memakai sefty belt, serta menggunakan knalpot blong.
"Sehubungan dengan itu, pengemban fungsi lalu lintas di seluruh jajaran Polda Sumut harus terus melakukan kegiatan preventif di lapangan untuk menyampaikan sosialisasi dan imbauan kepada masyarakat agar taat terhadap peraturan lalu lintas," kata Direktur Lalu Lintas Polda Sumut.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023
"Dibanding tah7n 2022 terjadi penurunan yang cukup signifikan," ujar Direktur Lalu Lintas Polda Sumut Kombes Pol Muji Ediyanto usai mengikuti peringatan Hari Lalu Lintas Bhayangkara ke-68 di Mapolda Sumut di Medan, Senin.
Ditlantas Polda Sumut mencatat, sejumlah pelanggaran yang terjadi selama digelarnya Operasi Zebra Toba 2023 di antaranya berupa tilang etle statis sebanyak 457 perkara, tilang etle mobile 182 perkara, dan tilang manual 12.420 perkara.
Kemudian, teguran 21.797 perkara, kecelakaan lalu lintas 133 kasus, korban meninggal dunia 31 orang, korban luka berat 42 orang, korban luka ringan 160 orang dan kerugian materil Rp291.150.000.
Angka-angka tersebut menurun jika dibandingkan pada 2022, di mana untuk tilang etle statis 578 perkara, tilang etle mobile 158 perkara, teguran 14.904 perkara, kecelakaan lalu lintas 243 kasus, korban meninggal dunia 54 orang, korban luka berat 93 orang, luka ringan 263 orang serta kerugian materil Rp651.950.200.
"Selama digelarnya Operasi Zebra Toba 2023 secara serentak itu berhasil menurunkan angka kecelakaan lalu lintas dan jumlah korban meninggal dunia dibandingkan tahun 2022. Namun untuk tilang manual mengalami peningkatan karena banyaknya pelaku pelanggaran lalu lintas," katanya.
Muji mengakui, saat pelaksanaan Operasi Zebra Toba 2023 masih banyak masyarakat yang tercatat melakukan pelanggaran lalu lintas seperti tidak memakai helm, melawan harus, tidak memakai sefty belt, serta menggunakan knalpot blong.
"Sehubungan dengan itu, pengemban fungsi lalu lintas di seluruh jajaran Polda Sumut harus terus melakukan kegiatan preventif di lapangan untuk menyampaikan sosialisasi dan imbauan kepada masyarakat agar taat terhadap peraturan lalu lintas," kata Direktur Lalu Lintas Polda Sumut.
Editor : Riza Mulyadi
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023