Ketua DPD Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia/Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies (Asita) Sumatera Utara Solahuddin Nasution meminta Pemerintah Provinsi Sumut menjaga pasar wisatawan dari Malaysia dan Singapura.
"Wisatawan Malaysia menjadi yang terbanyak berkunjung ke Sumut, setelah itu Singapura. Pasar ini harus dijaga agar berkelanjutan," ujar dia di Medan, Minggu.
Sepanjang Januari-Juli 2023 tercatat 112.427 wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Sumut, di mana 49.010 orang di antaranya berasal dari Malaysia dan 5.824 orang dari Singapura.
Dia berharap, Pemprov Sumut atau dalam hal ini Dinas Kebudayaan, Pariwisata, dan Ekonomi Kreatif (Disbudparekraf) aktif menjalin komunikasi dengan pemangku kepentingan pariwisata dua negara tersebut.
Selain itu, ia menyarankan Disbudparekraf Sumut untuk rajin mengikuti acara-acara pariwisata di negara tetangga itu.
"Kalau bisa, pemerintah mesti 'jemput bola'," kata dia.
Di Malaysia dan Singapura, dia menyebut, ada kegiatan pameran pariwisata internasional di mana Disbudparekraf Sumut dapat berpartisipasi, yakni Malaysian Association Tour and Travel Agents (MATTA) Fair serta Internationale Tourismus-Borse (ITB) di Singapura.
Semakin banyak upaya untuk mempertahankan hubungan baik dengan pasar yang ada, sembari terus mencari pasar-pasar baru, dia optimistis akan meningkatkan jumlah kedatangan wisatawan mancanegara ke Sumatera Utara.
"Usaha tidak akan mengkhianati hasil," tutur dia.
Terkait hal itu, Disbudparekraf Sumut mengakui beberapa tahun belakangan termasuk 2023 pihaknya memang tidak menganggarkan kegiatan promosi wisata Sumut di negara lain lantaran terbatas uang belanja dari pemerintah untuk hal itu. Akan tetapi, mulai 2024, promosi di luar Indonesia akan digalakkan.
Kepala Disbudparekraf Sumut Zumri Sulthony memastikan bahwa rencana itu masuk dalam Rancangan Peraturan Daerah Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (Ranperda APBD) Tahun Anggaran 2024 yang sudah disepakati Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dan DPRD Sumut pada 28 Juli 2023.
"Promosi pariwisata Sumut di dalam dan luar negeri masuk dalam kegiatan strategis daerah sampai tahun 2026," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023
"Wisatawan Malaysia menjadi yang terbanyak berkunjung ke Sumut, setelah itu Singapura. Pasar ini harus dijaga agar berkelanjutan," ujar dia di Medan, Minggu.
Sepanjang Januari-Juli 2023 tercatat 112.427 wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Sumut, di mana 49.010 orang di antaranya berasal dari Malaysia dan 5.824 orang dari Singapura.
Dia berharap, Pemprov Sumut atau dalam hal ini Dinas Kebudayaan, Pariwisata, dan Ekonomi Kreatif (Disbudparekraf) aktif menjalin komunikasi dengan pemangku kepentingan pariwisata dua negara tersebut.
Selain itu, ia menyarankan Disbudparekraf Sumut untuk rajin mengikuti acara-acara pariwisata di negara tetangga itu.
"Kalau bisa, pemerintah mesti 'jemput bola'," kata dia.
Di Malaysia dan Singapura, dia menyebut, ada kegiatan pameran pariwisata internasional di mana Disbudparekraf Sumut dapat berpartisipasi, yakni Malaysian Association Tour and Travel Agents (MATTA) Fair serta Internationale Tourismus-Borse (ITB) di Singapura.
Semakin banyak upaya untuk mempertahankan hubungan baik dengan pasar yang ada, sembari terus mencari pasar-pasar baru, dia optimistis akan meningkatkan jumlah kedatangan wisatawan mancanegara ke Sumatera Utara.
"Usaha tidak akan mengkhianati hasil," tutur dia.
Terkait hal itu, Disbudparekraf Sumut mengakui beberapa tahun belakangan termasuk 2023 pihaknya memang tidak menganggarkan kegiatan promosi wisata Sumut di negara lain lantaran terbatas uang belanja dari pemerintah untuk hal itu. Akan tetapi, mulai 2024, promosi di luar Indonesia akan digalakkan.
Kepala Disbudparekraf Sumut Zumri Sulthony memastikan bahwa rencana itu masuk dalam Rancangan Peraturan Daerah Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (Ranperda APBD) Tahun Anggaran 2024 yang sudah disepakati Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dan DPRD Sumut pada 28 Juli 2023.
"Promosi pariwisata Sumut di dalam dan luar negeri masuk dalam kegiatan strategis daerah sampai tahun 2026," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023