Wali Kota Medan, Sumatera Utara, Bobby Nasution menyampaikan pesan kepada para pejabat perangkat daerah untuk menjaga di lingkungan Pemkot Medan tetap bersih.
"Kenikmatan hanya sebentar, dan yang didapat pun tidak terlalu besar. Namun penderitaan yang diperoleh sangat luar biasa," ucap Bobby saat melantik tujuh pejabat pimpinan tinggi pratama di lingkungan Pemkot Medan, Rabu.
Bahkan, lanjut dia, penderitaan yang sangat luar biasa tersebut bakal ditanggung hingga pihak keluarga, selain bapak maupun ibu, sebagai pelaku tindak pidana korupsi.
Pihaknya mengaku hal ini akibat segala bentuk tindak pidana korupsi, pungutan liar maupun tindakan lainnya yang tidak hanya merugikan masyarakat Kota Medan, tetapi juga pribadi maupun keluarga.
"Ini harus jadi bahan pertimbangan untuk dipikir. Saya berharap hal seperti ini dapat dihilangkan di lingkungan Pemkot Medan," tegasnya.
Wali kota menyebut ketujuh pejabat pimpinan tinggi pratama yang dilantik ini merupakan aparatur terbaik, sehingga dianggap pantas dan layak menduduki jabatan tersebut.
Kepantasan itu berdasarkan penilaian dari kinerja-kinerja yang telah dilakukan pada jabatan sebelumnya, maka harus terdapat pembuktian dari jabatan baru diamanahkan kepadanya.
"Tunjukkan kinerja terbaik, bukan hanya untuk bapak dan ibu yang baru dilantik, tetapi juga seluruh masyarakat Kota Medan," ujar Bobby.
Adapun ketujuh pejabat pimpinan tinggi pratama itu, yakni Gelora Kurnia Putra Ginting menjadi Kadis Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan sebelumnya sebagai Kabag Organisasi.
Kemudian Yuda Pratiwi Setiawan menjadi Kadis Pariwisata dari sebelumnya Plh Kadis Pariwisata, dan Kabag Tata Pemerintahan Andy Mario Siregar menjadi Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik.
Lalu Muhammad Yunus yang sebelumnya Plt Kadis Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) menjadi Kadis Damkarmat, dan Kabag Kerja sama Nurbaiti Harahap menjadi Kadis Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu.
Terakhir Suhartono menjadi Direktur RSUD dr Pirngadi, dan Adlan yang sebelumnya Kadis Perpustakaan dan Kearsipan menjadi Staf Ahli Wali Kota Medan Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia.
"Saya berpesan kepada bapak dan ibu yang bersentuhan langsung dengan masyarakat agar senantiasa memberikan pelayanan terbaik dan terus melakukan inovasi," kata Bobby.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023
"Kenikmatan hanya sebentar, dan yang didapat pun tidak terlalu besar. Namun penderitaan yang diperoleh sangat luar biasa," ucap Bobby saat melantik tujuh pejabat pimpinan tinggi pratama di lingkungan Pemkot Medan, Rabu.
Bahkan, lanjut dia, penderitaan yang sangat luar biasa tersebut bakal ditanggung hingga pihak keluarga, selain bapak maupun ibu, sebagai pelaku tindak pidana korupsi.
Pihaknya mengaku hal ini akibat segala bentuk tindak pidana korupsi, pungutan liar maupun tindakan lainnya yang tidak hanya merugikan masyarakat Kota Medan, tetapi juga pribadi maupun keluarga.
"Ini harus jadi bahan pertimbangan untuk dipikir. Saya berharap hal seperti ini dapat dihilangkan di lingkungan Pemkot Medan," tegasnya.
Wali kota menyebut ketujuh pejabat pimpinan tinggi pratama yang dilantik ini merupakan aparatur terbaik, sehingga dianggap pantas dan layak menduduki jabatan tersebut.
Kepantasan itu berdasarkan penilaian dari kinerja-kinerja yang telah dilakukan pada jabatan sebelumnya, maka harus terdapat pembuktian dari jabatan baru diamanahkan kepadanya.
"Tunjukkan kinerja terbaik, bukan hanya untuk bapak dan ibu yang baru dilantik, tetapi juga seluruh masyarakat Kota Medan," ujar Bobby.
Adapun ketujuh pejabat pimpinan tinggi pratama itu, yakni Gelora Kurnia Putra Ginting menjadi Kadis Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan sebelumnya sebagai Kabag Organisasi.
Kemudian Yuda Pratiwi Setiawan menjadi Kadis Pariwisata dari sebelumnya Plh Kadis Pariwisata, dan Kabag Tata Pemerintahan Andy Mario Siregar menjadi Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik.
Lalu Muhammad Yunus yang sebelumnya Plt Kadis Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) menjadi Kadis Damkarmat, dan Kabag Kerja sama Nurbaiti Harahap menjadi Kadis Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu.
Terakhir Suhartono menjadi Direktur RSUD dr Pirngadi, dan Adlan yang sebelumnya Kadis Perpustakaan dan Kearsipan menjadi Staf Ahli Wali Kota Medan Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia.
"Saya berpesan kepada bapak dan ibu yang bersentuhan langsung dengan masyarakat agar senantiasa memberikan pelayanan terbaik dan terus melakukan inovasi," kata Bobby.
Editor : Juraidi
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023