Universitas Sumatera Utara (USU) berkolaborasi dengan Bank Indonesia (BI) menggelar Medan Digifestival sekaligus merilis QRIS Endowment Fund USU di Gedung Pancasila USU.

Medan Digifestival merupakan salah satu kegiatan dari rangkaian Dies Natalis USU ke-71. Berbagai kegiatan yang terdapat pada Digifestival, di antaranya adalah talkshow, funwalk, pasar produk UMKM dan craft, serta pameran produk dari industri jasa keuangan.

"Fenomena pembayaran tanpa uang tunai atau cashless semakin meningkat setiap tahunnya. Sehubungan dengan itu pemahaman tentang literasi keuangan digital penting untuk diberikan kepada masyarakat, khususnya Mahasiswa USU," kata Rektor USU, Prof Dr Muryanto Amin S.Sos, M.Si, dalam keterangan, Minggu.

"Jadi cashless itu fenomenanya semakin lama akan semakin bertambah," ucapnya.

Muryanto menyebutkan Medan Digifestival merupakan suatu bentuk dukungan awal USU, sebagai tuan rumah, mengenai sosialiasi literasi keuangan digital.

Akan ada project-project yang diadakan untuk memperluas dan memperdalam pemahaman masyarakat mengenai keuangan digital dengan memanfaatkan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) nantinya.

"MBKM itu bisa kita lakukan project-project kecil yang kemudian berdampak untuk memperdalam pemahaman masyarakat," katanya.

Rektor USU menambahkan tentang Endowment Fund USU yang baru saja diluncurkan. Endowment Fund merupakan sumber pendanaan berbentuk donasi yang berasal dari masyarakat untuk menutupi kekurangan dana pada perguruan tinggi.

"Endowment Fund salah satu sumber pendanaan untuk menutupi kekurangan," jelas Muryanto.
Sementara, mewakili Wali Kota Medan, Erwin Saleh menyinggung tentang beberapa kasus mahasiswa yang terjebak hutang pinjaman online.

Ia mengatakan selain mahasiswa yang harus bijaksana dalam mengelola dana, harus ada kebijakan dari negara terkait bantuan yang dapat diberikan kepada mahasiswa yang sulit secara finansial.

"Mungkin harus ada kebijakan dari negara untuk memberikan bantuan pinjaman yang mudah bagi mahasiswa," ucapnya.

Berdasarkan Survey Literasi dan Inklusi Keuangan Sumatera Utara tahun 2022, Indeks Literasi Keuangan hanya sebesar 51,7 persen sedangkan Indeks Inklusi Keuangan telah mencapai 95,58 persen.

Kepala Perwakilan BI Provinsi Sumut, IGP Wira Kusuma menerangkan pentingnya peran berbagai pihak, salah satunya institusi pendidikan, untuk mengedukasi masyarakat mengenai keuangan digital.

"Institusi pendidikan memiliki peran penting dalam edukasi keuangan dalam masyarakat," katanya.

Wira turut menyampaikan ucapan selamat atas Dies Natalis USU ke-71. Ia berharap USU dapat selalu mencetak lulusan yang terbaik dan berkualitas.

"Kami menyampaikan selamat dan sukses untuk Dies Natalis USU ke-71," katanya.

Direktur Prestasi Mahasiswa dan Hubungan Kealumnian, Doli Muhammad Jafar Dalimunthe SE, M.Si, mengatakam Endowment Fund merupakan salah satu cara USU dalam memenuhi kewajiban dalam mencari dana untuk keberlangsungan kegiatan-kegiatan USU.

"Endowment Fund merupakan salah satu kewajiban yang dilakukan universitas untuk mencari dana," jelasnya.

Doli berharap agar informasi mengenai Endowment Fund USU dapat tersebar dengan baik dan para civitas akademika, mitra USU, maupun masyarakat dapat membantu USU dalam berkembang. "Paling utama adalah Endowment Fund ini tersosialisasi dengan baik," katanya.

Pewarta: Munawar Mandailing

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023